Pemprov Bantu Jemaat Elim Kolongan, Kandouw: Gereja Harus Jadi Aspirasi Damai Sukacita dan Harapan
Pemprov Sulut memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta untuk pembangunan gereja GMIM Elim Kolongan Tomohon.
Penulis: | Editor: Siti Nurjanah
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Manado, David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta untuk pembangunan gereja Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Elim Kolongan Tomohon.
Bantuan itu diberikan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw.
Dalam acara yang dihadiri ketua Wanita Kaum Ibu (WKI) Sinode GMIM Adriana Dondokambey, Kandouw mengatakan semua karena Roh Kudus. Pukul lima pagi katanya gubernur memberikan WA messenger mengingatkan.
Baca: Info MotoGP: Marc Marquez Ajukan Syarat agar Bisa Satu Tim dengan Valentino Rossi
Baca: YouTuber Ria Ricis Disebut Serakah Karena Punya 4 Kanal Youtube, Begini Tanggapannya
Baca: Jadwal MotoGP Amerika 2019: Marc Marquez Minta Maaf pada Valentino Rossi Jelang Balapan
"Gubernur kebetulan di Jakarta. Di sana masih pukul empat pagi," katanya.
Ia mengatakan Sulut termasuk tertinggi indeks kebahagiaan. Dari 15 kabupaten atau kota, Tomohon juga termasuk tertinggi.
"Depe anak sekolah minggu dapa lia sejahtera, kakak sekolah minggu dan WKI juga sejahtera. Ternyata berbanding lurus kebahagian dengan kesejahteraan. Di Paris tidak ada XL, yang ada S dan M untuk baju. Sementara di Mauritinia XL banyak, S dan M hampir tidak ada. Rupanya di sini masih ada hubungan keluarga dengan Mauritinia," katanya berkelakar.
Ia mengatakan, puji Tuhan di tengah akhir minggu sengsara jemaat Elim kolongan di tengah keinginan pemekaran jemaat boleh bersyukur atas HUT ke-85 jemaat. Dulu ada 39 dan dimekarkan masih ada 34 kolom.
"Kalau di Manado sulit cari lahan untuk gereja sementara di sini sementara membangun. Syukur atas panggilan iman atas aspek fisik tapi gereja harus tampil jadi aspirasi damai sukacita dan harapan," ujarnya.
Jemaat Elim kolongan katanya harus mementingkan harapan, sukacita.
"Jangan gereja jadi sumber perpecahan, saki hati dan saki dada. Yang lain hanya sumplementer dan komplementer," katanya.
