Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer

Kisah Wanita Pembunuh Kejam, Daging Korban jadi Bahan Baku Sabun, Darah Dibikin Kue Lalu Dibagikan

isah pembunuh terkejam dalam sejarah datang dari Italia. Dia tega mutilasi tubuh korban menjadi sembilan bagian.

Editor: Aldi Ponge
Superinteressante - Abril.com
Leonarda Cianciulli 

Faustina Setti adalah wanita setengah baya yang belum menikah dan ia sedang mencari seorang suami.

Selama kunjungannya, Cianciulli mengatakan kepadanya bahwa ada pasangan yang cocok untuknya di Pola (Kroasia modern) tetapi Cianciulli menyuruhnya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang hal itu.

Setti juga disuruh untuk menulis surat dan kartu pos yang dapat dikirim kepada kerabat dan temannya setelah dirinya sampai di Pola.

Pada hari keberangkatannya, Setti datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Cianciulli.

Cianciulli memberikan minuman anggur yang membuat Setti pingsan.

Tak lama, ia langsung membunuhnya dengan kapak, menarik tubuhnya ke dalam lemari, dan memotongnya menjadi sembilan bagian.

Cianciulli juga mengumpulkan darahnya ke sebuah baskom.

Setelah ditangkap, Cianciulli mengatakan kepada pihak berwenang mengenai sisa-sisa tubuh Setti.

Ia mengatakan bahwa dia memasukan potongan tubuh ke dalam panci, menambahkan tujuh kilo kaustik, dan mengaduknya sampai campuran tersebut berubah menjadi bubur yang kental dan gelap.

Kemudian, ia menuangkan ke beberapa ember dan membuangnya ke tangki septik terdekat.

Darah yang berada di baskom dibiarkannya hingga mengental sebelum di campurkan dengan tepung, gula, coklat, susu, telur, dan margarin untuk membuat kue.

Hasil kuenya ia berikan kepada orang-orang dan sisanya dimakan oleh Giuseppe dan dirinya sendiri.

Menurut beberapa sumber, Cianciulli menerima uang dari Setti sebagai hasil bayaran untuk layanannya sekitar 30 ribu lira.

Korban kedua adalah Francesca Soavi, wanita paruh baya yang dijanjikan untuk mendapatkan prospek yang lebih baik daripada saat itu.

Cianciulli memberitahunya bahwa dia telah menemukan pekerjaan di salah satu sekolah khusus anak perempuan di Piacenza (saat ini Italia utara).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved