Disandera Kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, Hariadin Tewas saat Operasi Pembebasan
Hariadin berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera.
Editor:
Hariadin bersama keluarganya telah merantau dan bekerja di Malaysia sejak tahun 2012. Ia pun masih terdaftar sebagai warga Dusun La Bantea, sebagaimana tercantum dalam kartu keluarga (KK) miliknya yang dikeluarkan pada 16 Januari 2018.
"Dalam KK itu, Hariadin tercatat memiliki seorang istri dan tiga anak laki-laki," ujar Harry melalui pesan Whatsapp, Kamis (21/2/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang WNI yang Disandera Abu Sayyaf Tewas saat Proses Pembebasan di Filipina Selatan"
Berita Terkait