Kriminal
Inilah 4 Fakta yang Mengungkap Tewasnya Guru Honorer Tanpa Kepala Didalam Koper
Koper berisi mayat itu berwarna hitam berada di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok mayat dalam koper yang ditemukan di pinggir bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) ternyata bernama Budi Hartanto.
Penemuan mayat dalam komper itu menggegerkan warga Desa Karanggodang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).
Imam, merupakan orang yang pertama kali menemukan koper berisi mayat.
Koper berisi mayat itu berwarna hitam berada di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang.
Jembatan itu berada di jalur utama Blitar-Kediri.
Saat itu, Imam sedang mencari rumput di pinggir sungai.
Dia melihat koper tergeletak di pinggir sungai.
Setelah didekati, koper itu berisi mayat manusia.
"Saya dapat laporan dari warga kalau ada penemuan mayat di pinggir sungai bawah jembatan. Saya cek ke lokasi benar, lalu saya lapor ke polisi," Kepala Desa Karanggondang, Edy Sucipto dikutip dari Surya.co.id.
Bawa banyak uang
Ibunda Budi Hartanto, Ny Hamidah menuturkan kesaksiannya mengenai sang anak saat pergi membawa banyak uang.
Tak hanya uang, Budi Hartanto juga membawa laptop dan dua ponsel miliknya.
Pamar korban, Nasuka menuturkan, Budi Hartanto pamit kepada ibunda untuk keluar rumah selepas Maghrib lantaran ingin ke warung yang dikelolanya.
Warung tersebut berada di kawasan GOR Jayabaya.
Bahkan, Budi Hartanto sempat mengaku sedang mempersiapkan ada acara event di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.
"Berapa uang yang dibawa ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak. Saat keluar korban juga membawa serta laptopnya," ungkap Nasuka kepada tribunjatim, Kamis (4/4/2019).
Termasuk sepeda motor yang dikendarai korban sekarang juga tidak jelas keberadaannya.
"Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," sambungnya.
Korban juga dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil. Selain itu juga jual beli ponsel dan pulsa.
Periksa 13 Saksi
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyatakan, pihak penyidik telah melakukan pemeriksaan setidaknya tiga orang telah diminta keterangannya atas kasus mayat dalam koper.
Meski demikian, Frans Barung tak menyebutkan secara spesifik siapa saja 13 saksi tersebut.
Baca: Pembunuhan Ferolin Djorebe oleh Suaminya di Bitung: Korban Dikira Bunuh Diri Selama 26 Hari
Baca: Ayah Bunuh Putrinya yang Masih Berumur 6 Bulan, Ternyata Ada Tulisan Ini di Facebook-nya
Baca: Fakta Baru Kasus Penemuan Jasad Tanpa Kepala, Pesan Bergurau dari Korban hingga Tangisan Histeris
Ia juga tidak bisa menyebutkan, siapa saja sosok yang memiliki kemungkinan besar menjadi terduga pelaku pembunuhan.
"Kami sudah mintai keterangan pada 13 orang, iya tadi ketambahan satu jadi 13 orang," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Namun, ungkap Frans Barung, mereka yang dimintai keterangan oleh penyidik adalah orang-orang yang terbilang dekat dengan korban.
Dan, orang-orang yang berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan korban beberapa hari sebelum korban ditemukan tewas.
"13 orang itu adalah mereka yang terbilang dekat dan mereka yang terbilang terakhir berkomunikasi dengan si korban," ungkapnya.
Penyebab tanpa kepala
Pihak kepolisian telah melakukan visum terhadap jenazah guru honorer Budi Hartanto yang ditemukan dalam koper.
Kendati demikian, polisi belum berani menyampaikan secara detail hasil otopsi dan visum luar terhadap mayat tanpa kepala dalam koper tersebut.
Polisi masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik RS Bhayangkara Kediri.
"Kami belum bisa sampaikan hasil autopsi secara detail. Kami masih menunggu hasil resmi dari dokter forensik," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).
Heri menegaskan, hasil visum luar kondisi kepala korban terpenggal.
Posisi kepala korban terpenggal mulai dari pangkal leher.
Selain itu, korban juga mengalami luka akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.
"Kepalanya putus mulai dari pangkal leher," imbuh Heri.
Jeritan hati Ibunda
Ibunda korban, Hamidah tak kuasa menahan kesedihan setelah mengetahui sang putra jadi korban mutilasi yang ditemukan dalam koper.
Bahkan, ibunda Budi Hartanto itu sampai menangis histeris.
"Anak saya salahnya apa... saya tidak terima," ucap ibunda Budi Hartanto. .
Sejumlah kerabatnya tampak menenangkan dengan merangkulnya.
"Semoga pelakunya segera ditemukan," tegas ibunda Budi Hartanto.