Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan

GEMPAR Berita Mayat Guru Tanpa Kepala, Teringat Aksi Mutilasi Ali Kalora di Poso, Ini 5 Faktanya

Heboh kasus mutilasi jenazah tanpa kepala di Blitar yang menimpa korban guru honorer masih terus jadi berita viral yang menyedot perhatian masyarakyat

Editor: Frandi Piring
istimewa
Ali Kalora - Tersangka Mutilasi Poso 

Jenazah diangkut menuju kampung halamannya di Kampung Marrang, Kelurahan Tampo, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulsel, menggunakan mobil ambulans milik Puskesmas Desa Sausu Taliabo sekitar pukul 16.30 wita.

Jenazah diantar menuju kampung halaman ditemani oleh Kepala Desa Salubanga, Herman Ruruk.

Korban yang akrab disapa Anang itu, kesehariannya bekerja sebagai penambang emas tradisional di Desa Salubanga.

Jenazah Ronal Batua alias Anang, korban mutilasi kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora
Sebelumnya, Anang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Kepala dan badanya ditemukan terpisah berjarak puluhan meter.

Saksi bernama Acok yang merupakan warga Dusun Salubose, turun menuju Kecamatan Sausu untuk menjual coklat.

Namun saat melintasi Dusun Salubose, tepatnya di atas jembatan kayu, saksi melihat kepala manusia tanpa badan yang disimpan tepat di atas jembatan tersebut.

Awalnya, saksi menyangka hanya kepala boneka yang sengaja disimpan di atas jembatan untuk menakuti warga.

Setelah memeriksanya, saksi merasa kaget karena banyak darah di sekitar kepala tersebut.

Karena merasa takut, saksi mengurungkan niat ke Sausu dan langsung kembali ke Dusun Manggal Api, Desa Salubanga, untuk melaporkan kejadian itu kepada warga.

Setelah mendapatkan laporan dari warga Desa Salubanga bernama Oge, personel Polsek Sausu langsung menuju ke lokasi ditemukannya potongan kepala tersebut.

Dilansir Kompas.com, Polri menduga pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap penambang emas tersebut adalah kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Kelompok tersebut sebelumnya dipimpin Santoso yang tewas setelah baku tembak dengan polisi beberapa tahun silam.

Ali Kalora disebut polisi pengganti Santoso.

“Pelaku adalah kelompok DPO (Daftar Pencarian Orang) MIT Poso yang dipimpin Ali Kalora cs,” kata Kepala Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved