infotek
Bobol Situs NASA Siswa MTs Ini Dapat Beasiswa
Dilansir dari Grid.id, Putra Aji Adhari kini mendapatkan beasiswa dari sekolahnya berkat kemampuannya yang menghebohkan dunia maya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib terkini Putra Aji Adhari usai video pengakuannya viral karena berhasil membobol situs milik National Aeronautics and Space Administration ( NASA), milik Amerika Serikat (AS), ada di artikel ini.
Dilansir dari Grid.id, Putra Aji Adhari kini mendapatkan beasiswa dari sekolahnya berkat kemampuannya yang menghebohkan dunia maya.
MTs Manbaul Khair Ciledug memberikan beasiswa kepada siswa kelas 2 tersebut berupa bebas uang SPP selama 6 bulan.
"Itu dapat beasiswayang dari sekolah, itu dapat beasiswa karena masuk dalam kategori hacker muda Indonesia, itu beasiswanya berupa itu sih 6 bulan gak bayar SPP," ujar Putra Aji Adhari kepada Grid.ID melalui sambungan telepon pada Kamis (5/4/2019).
Berkat kemampuannya yang berhasil meretas berbagai situs internet dan video pengakuannya viral di jagat maya, Puta Aji Adhari membuat sekolah tempatnya belajar bangga.
Tak hanya sekolah, teman teman sekolahnya juga heboh saat mengetahui dirinya menjadi viral dan diperbincangkan orang.
Tak jarang Putra Aji Adhati diminta untuk mentraktir oleh teman teman sekolahnya.
"Banyak yang minta traktir hahah aku ketawa aja kadang tapi ya traktir biasa aja gitu," lanjutnya.
Tak hanya itu ia juga diminta oleh teman teman sekolahnya untuk mengajarkan cara menjadi seorang hacker.
"Temen-temen sekolah jadi rame jadinya, pada nyelametin gitu terus ada yang minta diajarin juga, kalau aku kan otodidak ya jadi aku suruh cari lewat google gitu, karena kalau emang dari awal susah banget sih," pungkasnya.
Sebelumnya, pengakuan Putra Aji Adhari, siswa MTs (Madrasah Tsanawiyah/setingkat SMP) di Tangerang mendadak viral karena berhasil membobol situs milik National Aeronautics and Space Administration ( NASA), Badan Antariksa Amerika Serikat (AS).
Situs milik lembaga di negara raja dunia teknologi informasi ini, dikenal memiliki tingkat keamanan sangat tinggi.
Hebatnya, Putra Aji Adhari hanya butuh tiga menit untuk meretasnya.
Sungguh kemampuan yang langka, apalagi untuk ukuran bocah yang baru berusia 15 tahun.
Ditemui TribunJakarta.com (Grup SURYA.co.id) di rumahnya di kawasan Ciledug, Banten, Senin (1/4/2019), Putra Aji Adhari serius menceritakan pengalamannya membobol situs NASA.
Jauh sebelum meretas situs NASA, Putra ternyata sudah biasa meretas keluar masuk tanpa izin pada sejumlah situs perusahaan nasional dan internasional, yang juga dikenal punya pengamanan superketat.
Juga situs-situs pemerintah.
Sebut saja misalnya situs Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Jateng, dan lainnya.
"Sering mah enggak, tapi ada beberapa perusahaan besar dan itu rentan juga," kata Putra.
Hebatnya untuk masuk situs-situs itu, ia rata-rata cuma butuh waktu tiga menit, bahkan kurang.
Begitu berhasil menembus situs dan masuk ke databasenya, putra bisa melihat semua rahasia perusahaan yang diinginkannya.
Putra mengaku sering melihat banyak data nominal uang.
Nilainya bisa sampai miliaran rupiah.
"Kalau mau ambil (memindahkan) mah bisa aja. Tapi janganlah. Saya enggak mau.
Mending yang halal-halal saja," kata Putra.
Retas Situs KPU
Belum lama ini, putra pasangan Darso dan Saanah memasuki situs resmi KPU RI yang di dalamnya terdapat data daftar pemilih untuk Pemilu 2019.
Menurut dia situs resmi KPU RI mempunyai sistem pertahanan yang lemah.
Ia pernah menganalisis sistem keamanan situs KPU RI bulan lalu sampai masuk ke dalam database yang isinya nama penduduk semua daerah.
"Pernah aku masuk ke dalamnya (situs) itu malah lihat semua data penduduk untuk pemilih (Pemilu)," Putra Adi Adhari membocorkan.
Keamanan situs KPU RI, sambung dia, berada di level menengah dan belakangan celah yang bisa ditembus tadi sudah ditutup setelah ia lapor ke BSSN.
Dikatakan dia, domain utama KPU RI lumayan aman tapi beberapa subdomainnya berada di level sedang.
"Bugnya sudah tidak ada. Setelah seminggu itu lama banget (direspon, red)," ucap dia.
Perhatiannya yang begitu besar terhadap data negara, Putra Aji Adhari berharap pemerintah memperkuat situs-situs instansi yang mengandung banyak informasi penting di dalamnya.
"Itu pemerintah juga jarang respon. Kayak kita nih laporin bug itu, tidak direspon. Jadi ini dianggap hal biasa.
Sebenarnya penting gitu.
Kayak misalnya situs-situs pengadilan negeri gitu ya, itu sebenarnya penting juga," tandasnya.
"Web instansi pemerintah itu memang bugnya gampang banget. Tapi memang kadang owner situsnya itu jarang respon gitu kalo aku report bug," ujar Putra.
Keberhasilannya membobol situs milik pemerintah, bank nasional, hingga NASA sebetulnya tak diketahui oleh orang tuanya.
Sebab, Putra Aji Adhari sering belajar IT secara otodidak.
Terinspirasi Bill Gates
Tak ada pelajaran komputer di rumahnya, tapi keranjingan main game online sejak kecil mendorong Putra Aji Adhari mempelajari pemrograman.
Game online dari Minecraft, Point Blank, dan lainnya akrab ia mainkan di warung internet.
Perlahan ia tertarik dengan dunia teknologi informatika, belajar secara otodidak di internet dan dari komunitas IT se-Indonesia.
Ia juga terbiasa membaca artikel di mesin pencairan Google, hingga menonton saluran streaming di YouTube.
"Belajarnya awalnya lewat google, tapi misalnya kalau aku ada masalah di Facebook itu kan ada komunitas IT gitu, aku tanya di situ," tutur Putra.
Meski punya kemampuan menjebol situs NASA, Putra mencap dirinya sebagai white hat hacker.
Sebelum memasuki situs NASA tanpa izin, Putra berhasil masuk ke situs Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Jateng, dan lainnya.
"Sering mah enggak, tapi ada beberapa perusahaan besar dan itu rentan juga," kata Putra.
White hat hacker lebih dikenal sebagai bug hunter atau para ahli IT yang bisa menyusup ke situs apa pun tanpa izin.
Bahasa awamnya adalah hacker atau peretas, namun white hat hacker hanya melakukan penetration testing pada sebuah situs.
"Sebenernya enggak nge-hack, tapi penetration testing. Ngetes bagian mana yang ada bugnya dan ada celahnya untuk bisa disusupi. Nanti dari sana kita lapor ke NASA," terang Putra.
Penetration testing adalah mencoba masuk ke situs tertentu dan menemukan sebelah mana yang sekiranya bisa disusupi hacker jahat.
Sebagai white hat hacker, Putra memberitahu pihak NASA bahwa ada bug di situsnya sehingga rawan dimasuki hacker jahat.
"Jadi aku melakukan penetration testing ke situs NASA, nah bugnya impact-nya itu besar banget.
Itu nama bugnya RCA (remote code execution) jadi dari URL itu aku bisa masukin komen linux langsung ke server.
Nah itu impactnya aku bisa buat file gitu, pokoknya sudah masuk serverlah. Database juga bisa keliatan gitu," terang Putra.
Bill Gates penemu Microsoft Word dan Mark Elliot Zuckerberg sosok yang mempengaruhi motivasi Putra belajar IT.
Ia bercita-cita menjadi programmer seperti idolanya yang juga hacker asal Indonesia yakni Jim Geovedi dan Kang Onno Purba.
"Kalau cita-cita mah ada pingin punya bisnis IT sendiri tapi. Tapi hobi kayak gini tetap dilakuin dan tetap belajar terus," ucap Putra.
Sang ibu Saanah mengaku tidak pernah membayangkan putra bungsunya mempunyai bakat langka dan gemilang.
Ia selalu mengingatkan Putra untuk selalu taat beribadah karena sudah diberikan bakat di atas rata-rata anak seumurannya.
"Kaget banget awalnya waktu diterangin karena saya kan tidak tahu apa-apa.
Tapi saya selalu ingatkan kalau ada uang gitu jangan diambil, mending laporin saja. Syukur-syukur ada rewardnya nanti," kata Saanah.
Baca: 4 April 1961, Permesta Turun Gunung di Desa Malenos, Amurang
Baca: Pertempuran di Kota Dili, Belasan Anggota Kopassus Gugur
Artikel ini tayang juga di surya.co.id dengan judul Nasib Siswa MTs Bobol Situs NASA, BCA & Mandiri Usai Videonya Viral, 'Banyak yang Minta Traktir'