Viral Medsos
Viral, Seorang Bayi Terlahir Dengan Menggenggam Alat Kontrasepsi Ibunya
Bayi tersebut viral lantaran fotonya yang tersebar di sosial media. Sekilas, tak ada yang salah dengan bayi tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelahiran seorang bayi beberapa waktu lalu sempat membuat heboh.
Bayi tersebut viral lantaran fotonya yang tersebar di sosial media.
Sekilas, tak ada yang salah dengan bayi tersebut.
Bayi yang bernama Dexter Tyler ini terlahir normal dan sehat seperti bayi yang lain.
Menariknya, bayi tersebut lahir dengan tangan menggenggam alat KB Spiral milik ibunya.
Hal tersebut tentu saja membuat heboh dunia kebidanan.
Lantas banyak yang mempertanyakan kebenaran foto tersebut.
Apakah Dexter memang terlahir dengan alat KB Spiral dalam genggamannya?
Lalu efektifkah penggunaan alat kontrasepsi?

Melansir dari Daily Mail via Nakita.id, sang Ibu Lucy Hellein mengatakan bahwa foto bayinya yang ia unggah ke Facebook bukanlah kondisi sesungguhnya saat anaknya lahir.
Ya, Dexter tidak lahir dengan alat kontrasepsi di tangannya.
Tetapi Lucy Hellein memang hamil dengan alat kontrasepsi IUD (Intrauterine Device) terpasang di rahimnya.
Saat Hellein hamil, sang dokter tidak mengambil alat kontrasepsi tersebut dari jalan lahir.
Dokter kemudian menemukan alat tersebut dibelakang plasenta.
Lantaran hal tersebutlah ia memotret anaknya dengan menggenggam alat kontrasepsi tersebut.
Nah, bertolak dari peristiwa tersebut sebenarnya apakah efektif menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan?
Masih melansir dari sumber yang sama, Hellein menjelaskan bahwa ia ketahuan hamil setelah alat kontrasepsi tersebut terpasang selama tiga minggu.
Artinya, sel telur Hellein sebenarnya sudah mengalami pembuahan sebelum alat kontrasepsi terpasang.
Sebaiknya tak perlu khawatir kebobolan hamil saat sudah memakai alat kontrasepsi.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Planned Parenthood, sebuah organisasi nirlaba di New York, memperlihatkan bahwa alat kontrasepsi model IUD ini mampu mencegah kehamilan hingga 99%.
Artinya kemungkinan kehamilan sekitar 1 dibanding 1 juta orang. (*)