Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Miliader Ini Meninggal Dunia saat Operasi Pembesaran Alat Vital

Saat menjalani operasi pembesaran alat vital pada Sabtu (2/3/2019), pengusaha berlian ternama asal Israel, Ehud Arye Laniado (65) dikabarkan meninggal

Editor: Aldi Ponge
Tribun Medan
Ehud Arye Laniado Miliader Berlian 

Memang ada prosedur yang lebih baru dan kemungkinan berisiko lebih rendah tetapi hanya cocok pada pria tertentu, kata Michael O'Leary, MD, profesor bedah urologi di Harvard Medical School dan ahli urologi di Brigham and Women's Rumah Sakit di Boston.

Dalam beberapa kasus, skrotum menempel tinggi pada Mr. P dan sebagian melepas skrotum dapat memperlihatkan banyak bagian sehingga membuatnya terlihat seakan lebih panjang.

Seperti operasi pada umumnya, prosedur ini juga mempunyai risiko besar.

Sayangnya tidak ada organisasi medis besar yang menyetujui operasi ini.

Efek sampingnya dinilai cukup banyak, termasuk infeksi, kerusakan saraf, sensivitas kurang dan kesulitan merasakan ereksi.

Apalagi jika melakukan pelebaran alat vital, hal ini sangat tidak disarankan karena membuat bentuk menjadi tidak rata.

The European Urology penelitian mengamati 42 pria yang memiliki prosedur untuk memperpanjang alat vital mereka dengan memotong ligamen suspensori dan menemukan hanya 35% yang puas dengan hasilnya. Setengahnya melanjutkan operasi.

Sedangkan dalam situs International Society for Sexual Medicine, prosedur operasi ini jelas mempunyai komplikasi serius.

Dalam studi Journal of Sexual Medicine, operasi ini kemungkinan melibatkan suntikan silikon, suntikan asam hialuronat, transplantasi lemak atau lainnya.

Misalnya, zat dalam injeksi silikon dapat merusak pembuluh darah dan saraf, yang menyebabkan sensasi kemaluan yang buruk atau disfungsi ereksi (DE).

Pria yang mendapat suntikan ini mungkin juga mengalami pembengkakan dan melihat pergeseran alat vital.

Suntikan lemak telah dikaitkan dengan nekrosis lemak (kematian sel) atau reabsorpsi oleh tubuh.

Studi ini melibatkan 11 pria dengan usia rata-rata 47 tahun yang mencari pengobatan untuk komplikasi setelah prosedur pembesaran organ vitak mereka. Prosedur asli tidak dilakukan di lokasi perawatan.

Sebanyak 4 pria menyuntikkan bahan sendiri (silikon atau saline), tanpa bimbingan dokter. Sedangkan 3 pria lainnya meminta dokter melakukan injeksi [silikon, lemak, dan dermis aselular (jaringan dari mamalia lain)]. Dan 4 sisanya menerima implan silikon yang disediakan oleh dokter.

Komplikasi termasuk pembengkakan, infeksi, abses atau nodul di bawah kulit, pemendekan alat vital, gangren (kondisi kematian jaringan tubuh), dan disfungsi ereksi (DE).

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved