Mahasiswa Polimdo Selamatkan 59 Tukik, Dilepasliarkan ke Pantai Tateli
Penyelamatan tukik dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ekowisata Bawah Laut (EBL) Politeknik Negeri Manado (Polimdo) bersama masyarakat setempat.
Penulis: Nielton Durado | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 59 ekor tukik (bayi penyu) dilepasliarkan di Pantai Kampus B Politeknik Negeri Manado, Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Minahasa, Selasa (2/4/2019).
Penyelamatan tukik tersebut dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ekowisata Bawah Laut (EBL) Politeknik Negeri Manado (Polimdo) bersama masyarakat setempat.
Efander Ronald Israel, mahasiswa EBL, mengatakan, kegiatan penyelamatan ini merupakan pertama kali terjadi di pantai Kampus B Politeknik.
“Jenis tukik yang lepas adalah Penyu Lekang,” ujarnya.
Pelepasliaran tukik itu dilakukan secara sukarela dengan tujuan mengedukasi dan mengampanyekan kepada generasi muda tentang pentingnya pelestarian satwa penyu di tengah maraknya perburuan telur-telur penyu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Ketua Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado Oktavianus Lintong mengatakan, tindakan yang dilakukan Israel Cs sangat terpuji. Mereka telah menyelamatkan hewan yang saat ini sudah hampir punah.
"Penghargaan yang setinggi-tingginya diberikan kepada mahasiswa EBL yang dengan suka rela menyelamat puluhan tukik tanpa pamrih," puji Lintong.
Ketua Laboratorium Konservasi Program Study EBL Dannie Oroh mengatakan bahwa ilmu yang diperloleh di bangku kuliah ternyata dapat diserap dengan baik.
"Implemantasi ilmu yang diperoleh saat kuliah sudah mereka terapkan di alam, dan inilah yang kami harapkan," kata dia. (*)
Baca: TERBARU! Hasil Survei Jokowi Vs Prabowo di 4 Lembaga Survei, Siapa Unggul?
Baca: Lagu-lagu Ini Mengingatkan Milenials Betapa Masa SMA Penuh Makna dan Tak Terlupakan
Baca: Viral di Facebook, Seorang Ibu Tidur di Atas Kubur Anaknya yang Menjadi Korban Tabrak Lari