Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PKB Sebut Survei Internal Lebih Tinggi: Demokrat Sebut Jadi Pelecut

Litbang Kompas merilis hasil survei mengenai elektabilitas sejumlah parpol peserta Pemilu 2019. Namun Sekretaris Jenderal PKB

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KOMPAS
Hasil survei terbaru Litbang Kompas 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Litbang Kompas merilis hasil survei mengenai elektabilitas sejumlah parpol peserta Pemilu 2019. Namun Sekretaris Jenderal PKB, Daniel Johan mengatakan hasil survei itu berbeda dengan hasil survei internal partai.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, PKB berada di posisi 4 partai terbanyak memperoleh suara di Pileg 2019. Sedangkan ranking pertama yaitu PDIP, selanjutnya Gerindra dan Golkar.

Menurut Litbang Kompas PKB mendapat angka elektabilitas 6,8 persen bera di atas ambang batas minimal 4 persen sesuai ketentuan undang-undang. "Beda hasilnya dengan survei internal," kata Daniel saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/3).

Daniel yakin partainya akan mendapatkan elektabilitas suara sebesar 15 persen. Hal itu berdasarkan pengalaman bahwa hasil survei Litbang kompas selalu setengah dari hasil pemilu.

"Berdasar pengalaman, survei kompas selalu setengah lebih kecil dari faktual, berarti PKB bisa mencapai 15 persen," katanya.
Berdasarkan survei internal elektabilitas PKB saat ini sudah mencapai 12 persen suara. Meski diprediksi lolos ambang batas parlemen, pihaknya tetap bekerja keras menjaring suara masyarakat. "Target kami 100 kursi di DPR tercapai," katanya.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, ada enam parpol yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas parlemen 4 persen. Parpol tersebut antara lain PDI-P (26,9 persen), Gerindra (17,0 persen), Golkar (9,4 persen), PKB (6,8 persen), Demokrat 4,6 persen, dan PKS (4,5 persen).

Sedang Partai Demokrat masih belum puas terkait elektabilitas 4,6 persen menurut hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret. "Survei Litbang Kompas tersebut memang masih membuat kami sedih dan kecewa," ujar Ketua DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean, di Jakarta, Kamis.

Menurut Ferdinand Hutahaean, hasil survei ini menjadi penyemangat para kader dan simpatisan Demokrat untuk terus bergerak dalam meraih target perolehan suara 10-15 persen di Pileg 2019 mendatang.

Semua kader partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan berjuang untuk membuktikan dan menunjukkan kepada publik, Demokrat masih menjadi partai yang diperhitungkan dalam politik nasional Indonesia.

"Survei itu membuat kami semakin bersemangat untuk semakin bergerak. Untuk menunjukkan Partai Demokrat itu masih menjadi partai besar dan pernah menjadi pemenang pemilu," ucap Ferdinand Hutahaean.

Mengapa PDI Perjuangan dan Partai Gerindra menempati ranking teratas? Peneliti Litbang Kompas menyebab dua partai tersebut memperoleh efek ekor jas dari sosok capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Selalu meleset

Ketua DPP PAN, Yandri Susanto, mengaku tidak ambil pusing pada hasil survei Litbang Kompas. Menurutnya sudah tiga kali pemilu, menurut Yandri, partainya diprediksi tidak lolos ke senayan.

"Apakah itu pemilu 2004, 2009, 2014, di survei itu PAN tidak pernah melampaui 3 atau 4 persen," katanya. Diungkapkan, prediksi lembaga survei itu selalu meleset. Alhasil tiga pemilu terkahir PAN selalu lolos ambang batas parlemen, bahkan masuk lima besar yang memperoleh suara terbanyak.

"Oleh karena itu PAN selalu pimpinan DPR selama pemilu berlangsng sejak reformasi," katanya.
Yandri mengatakan hal itu terjadi karena PAN selalu menganggap hasil survei sebagai pelecut semangat untuk terus menjaring suara masyarakat.
Selain itu menurut Yandri selama ini survei dilakukan sejumlah lembaga kepada partai bukan caleg. Menurutnya, di beberapa daerah suara Caleg PAN lebih besar dari suara partai. (tribunnetwork/tim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved