Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Romahurmuziy Tersangka OTT KPK Menjadi Pendiam di Sel, Ini Penyebabnya

Muhammad Romahurmuziy alias Rommy, anggota DPR sekaligus Ketua Umum PPP yang menjadi ditangkap karena dugaan jual beli jabatan

Editor:
Tribunnews.com
Rommy Ditahan 

Tadi, kami belum bicara banyak sampai substansi itu belum. Baru perkenalan saja," tukasnya.

Muhammad Romahurmuziy alias Rommy (44) selaku anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum PPP ditahan oleh KPK sejak Sabtu (16/3/2019), setelah sehari sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) dari tim KPK di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur.

Barang bukti OTT adalah sebesar 156.758.000 disita.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin, diduga berperan sebagai pemberi suap turut dicokok oleh petugas KPK.

Rommy diduga bersama-sama dengan pihak Kementerian Agama menerima suap untuk membantu meloloskan Muhammad Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin yang tengah mengikuti seleksi jabatan di Kemenag.

Dia diduga menerima uang dengan total Rp 300 juta untuk mengurus proses seleksi jabatan bagi Muafaq dan Haris Hasanuddin.

Muafaq diduga memberikan duit Rp 50 juta kepada Rommy pada hari dilakukan OTT, sedangkan Haris diduga memberikan duit Rp 250 juta ke Rommy pada 6 Februari 2019.

Mukernas itu diadakan untuk mengukuhkan Suharso Monoarfa sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, setelah Romahurmuziy terkena oprasi tangkap tangan KPK.

"Jadi Mukernas besok itu, tahapan lanjut dari rapat harian kemarin. Jadi rangkaiannya kan karena Mas Rommy sebagai Ketum saat itu terkena kasus OTT dari KPK maka harus segera ada rapat harian," kata Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Dalam rapat harian itu, DPP PPP memutuskan Romahurmuziy tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum karena terkena kasus dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jabatan Ketua sementara diduduki oleh Suharso.

"Yang kedua di rapat harian tersebut kita sudah memutuskan menunjuk Pak Suharso Monoarfa sebagai Plt," ungkap Arwani.

"Keputusan rapat harian di DPP itulah yang nantinya akan dikukuhkan di mukernas. Itu rangkaiannya seperti itu," sambungnya.

Rapat akan dihadiri seluruh pengurus DPP, para majelis, dan pengurus DPW se-Indonesia.

Dia menegaskan hasil rapat harian juga sudah disetujui para petinggi partai termasuk Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

"Semua peserta rapat harian DPP termasuk para waketum bersama dengan para ketua majelis itu menyepakati keputusan itu, misalnya ada yang masih mempertanyakan saya kira kita harus menghargai, dan bisa saja nanti disampaikan dan kita diskusikan kita musyawarahkan," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved