Hasil Penelitian Ungkap Orang Menguap Itu Menular, Ini Penjelasanya
Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Anda menguap, namun tak lama teman di samping Anda juga menguap?
TRIBUNMANADO.CO.ID – Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini: Anda menguap, namun tak lama teman di samping Anda juga menguap?
Terdengar umum. Namun jika diperhatikan ini hampir terjadi pada semua orang.
Oleh karenanya, timbul pertanyaan: mengapa saat orang menguap, orang di sebelahnya akan ikut menguap?
Nah, pembahasan soal ini nyatanya dibahasan dalam Hari Tidur Sedunia.
Hari Tidur Sedunia atau World Sleep Day adalah acara tahunan yang dibentuk dan diselenggarakan Komite Tidur Sedunia (World Sleep Society) yang sebelumnya bernama World Association of Sleep Medicine sejak 2008.
Hari Tidur Sedunia diperingati setiap tanggal 15 Maret.
Melalui situs resminya, World Sleep Society ingin mengajak masyarakat luas menangani masalah-masalah terkait tidur, termasuk pemakaian obat, pendidikan, aspek sosial, dan mengemudi.
Baca: Viral Video Perkelahian Siswa di Manado: Kepsek SMKN 2 Manado Akui Siswanya
Program ini bertujuan untuk mengurangi beban masalah tidur pada masyarakat melalui pencegahan dan pengelolaan gangguan tidur yang lebih baik.
Nah, salah satu hal yang berkaitan dengan tidur adalah menguap sebagai tanda kita mengantuk.
Lalu mengapa menguap itu menular?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology pada 31 Agustus 2017 mengungkap bagaimana fenomena itu bisa terjadi.
Peneliti menyebut jika perilaku tersebut muncul karena adanya aktivitas di bagian otak yang bertanggung jawab atas fungsi motorik.
Untuk mempelajari apa yang terjadi di otak seseorang saat melihat orang lain menguap, para peneliti melakukan pengamatan terhadap 36 orang dewasa.
Mereka diminta untuk menonton video orang lain yang sedang menguap.
Dengan menggunakan stimuli magnetik transkranial (TMS), para peneliti lalu mengukur aktivitas otak partisipan selama percobaan.