Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Khashoggi Bayang-bayangi Pencopotan Kewenangan Pangeran Arab

Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan dicopot oleh ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas.com
Dalam foto yang dirilis pada Selasa (23/10/2018), putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman melakukan selfie dengan seorang pria di konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh. Di sebelah MBS nampak miliarder Pangeran Al-Walid bin Talal, yang pernah ditangkap dalam operasi pemberantasan korupsi tahun lalu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, RIYADH – Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan dicopot oleh ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Dalam manuver yang diberitahukan kepada sekelompok menteri senior itu, Raja Salman diduga mencopot kewenangan sang putra mahkota di bidang finansial dan ekonomi.

Diwartakan The Guardian Senin (18/3/2019), kebijakan itu berawal ketika Raja Salman menginginkan untuk hadir dalam pertemuan kabinet. Namun putra mahkota berusia 33 tahun itu tidak datang. Seorang sumber mengatakan, Raja Salman kemudian meminta kepada penasihat keamanan Musaed al-Aiban.

Penasihat yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Harvad itu bakal bertanggung jawab terhadap keputusan investasi luar negeri atas nama raja. Raja Salman diyakini sangat kecewa denngan ketidakhadiran putranya di tengah pembahasan tantangan yang tengah dihadapi kerajaan. Dalam dua jam pidatonya, raja berumur 83 tahun tersebut sangat menyoroti sejumlah investasi yang hilang dari negara kaya minyak itu.

The New York Times pekan lalu melansir, investor Hollywood mengembalikan dana 400 juta dollar AS, sekitar Rp 5,6 triliun, lantaran kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis Amerika Serikat asal Arab, mencuat. Kedutaan Besar Saudi di Washington, AS, tidak memberikan tanggapan dalam manuver yang tak dipublikasikan pada pekan lalu itu.

Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi (Aljazeera.com/Lefteris Pitarakis/AP)

Hubungan ayah dan anak itu dikabarkan merenggang sejak pembunuhan Khashoggi yang terjadi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Perintah untuk membunuh jurnalis berusia 59 tahun itu diduga diberikan oleh MBS yang kemudian memicu kecaman dunia internasional.

Pakar Timur Tengah terbelah dalam menyikapi apakah pembunuhan Khashoggi dan intervensi Saudi dalam konflik di Yaman membuat ketegangan antara MBS dan Raja Salman. MBS dilaporkan tidak menghadiri dua kali rapat kabinet yang dipimpin langsung oleh sang raja. Dia juga tak hadir dalam acara kenegaraan.

Termasuk mendampingi ayahnya ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov datang berkunjung ke ibu kota Riyadh pada pekan lalu. MBS juga tak hadir dalam pertemuan pejabat senior ekonomi dan finansial pekan ini, kemudian pertemuan dengan Mufti Besar Saudi.

Dia juga tidak menampakkan batang hidungnya ketika Raja Salman menjamu duta besar dari China, India, maupun Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia membenarkan MBS tidak muncul ketika Lavrov berkunjung ke Riyadh pada pekan lalu. Dalam pertemuan kabinet, ditegaskan segala rencana finansial di masa depan harus mendapat persetujuan dari sang raja. (Tribun/kps)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved