Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pesan-pesan Brenton Tarrant Sebelum Tembak Jamaah Salat Jumat di Selandia Baru hingga Doa Saksi Mata

Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan saat Salat Jumat di Masjid Al Noor Christchurch, dan menewaskan 40 orang lebih.

Editor: Indry Panigoro
(montase (Sumber : Twitter, NZ Herald))
Sebuah aksi penembakan terjadi di Masjid An Noor, di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Sekelompok orang menyerbu masjid dengan senapan mesin dan menembaki jamaah yang sedang berada di Masjid menunaikan ibadah Salat Jumat. (montase (Sumber : Twitter, NZ Herald)) 

Diketahui saat ini ada sekitar 331 orang WNI yang tinggal di Christchurch dan 134 di antaranya adalah pelajar.

Hingga berita ini dimuat, sebanyak 49 orang tewas dan 20 luka-luka setelah insiden penembakan terjadi di masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru saat solat Jumat.

3. Empat Pelaku Ditangkap

Pihak kepolisian Selandia Baru telah menahan tiga pria dan seorang wanita, setelah pelaku melakukan penembakan di kedua Masjid tersebut.

Pria bersenjata itu dikonfirmasi bernama Brenton Tarrant (28), yang sebelumnya diketahui menulis manifesto setebal 73 halaman yang menyatakan niat jahatnya.

Polisi Kontra-terorisme NSW kini menyelidiki latar belakang pelaku, setelah pria asal Grafton, New South Wales, Australia itu diidentifikasi sebagai penembak.

Brenton Tarrant, pria biadab yang melakukan aksi penembakan brutal para jamaah Salat Jumat di Selandia Baru.
Brenton Tarrant, pria biadab yang melakukan aksi penembakan brutal para jamaah Salat Jumat di Selandia Baru. (Heavy.com)

Sejumlah media mengabarkan wajah yang diduga kuat sebagai Brenton Tarrant, seperti www.express.co.uk dan heavy.com.

Sebelum melakukan serangan, Brenton Tarrant melakukan live streaming hingga penembakan berlangsung.

4. Pernyataan PM Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan peristiwa penembakan tersebut telah mengejutkan seluruh wilayah negara Selandia Baru.

Menurut Jacinda Ardern, peristiwa teror tersebut menjadi salah satu hari tergelap di Selandia Baru.

"Jelas, apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Ardern, Jumat (15/3/2019), dikutip dari Kompas.com.

"Ini jelas menjadi salah satu hari terburuk di Selandia Baru," tutur Ardern.

Para korban, kata Jacinda Ardern, kebanyakan para korban adalah migran di Selandia Baru.

"Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung penembakan ini adalah migran di Selandia Baru, mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini," ujarnya.

"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ungkap Ardern.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved