Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terorisme

Lakukan Penyamaran untuk Teror Bom, ISIS Hukum Para Anggota yang Hendak Menyerah

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) melakukan serangan bom bunuh diri untuk mempertahankan benteng terakhir mereka di Baghouz.

Editor: Frandi Piring
AFP
Anggota ISIS dan Keluarga 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) melakukan serangan bom bunuh diri untuk mempertahankan benteng terakhir mereka di Baghouz.

Namun, kali ini sasaran mereka bukan hanya paramiliter Pasukan Demokrasi Suriah (SDF). Namun juga keluarga maupun anggota mereka juga.

Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara SDF Mustafa Bali sebagaimana diwartakan Reuters via The Straits Times Jumat (15/3/2019).

Baca: ISIS Mendukung Prabowo-Sandiaga, Priyo: Itu Berita Keliru dan 100 Persen Hoaks

Bali mengatakan, tiga pelaku yang mengenakan pakaian perempuan meledakkan diri di tiga titik pos penjagaan dari Baghouz ke teritori SDF.

Juru bicara SDF yang lain Jiaker Amed kepada AFP menjelaskan ada pelaku yang menyamar di antara kerumunan orang yang kabur sebelum meledakkan diri.

"Satu pelaku bom bunuh diri itu menewaskan setidaknya enam orang yang mencoba untuk keluar," ujar Amed yang menambahkan, dua pelaku lain melakukan aksinya dekat SDF.

Untungnya, aksi pelaku bom bunuh diri ISIS itu hanya menimbulkan luka ringan terhadap tiga anggota.

Tidak diketahui apakah si penyerang merupakan perempuan asli atau pria.

Bali menuturkan, para pelaku bom bunuh diri tersebut menyasar anggota beserta keluarganya maupun simpatisan ISIS yang hendak menyerah.

Baca: 1.300 Anggota ISIS Akhirnya Keluar dari Persembunyian dan Menyerah

Selain bom bunuh diri, anggota ISIS tersisa yang masih bertahan di Baghouz juga meledakkan bom mobil untuk menyulitkan pergerakan SDF.

Pada Jumat, Amed menjelaskan anggotanya tengah mengonsolidasikan diri untuk menghadapi gelombang lain pengungsi dari Baghouz.

Sejak operasi untuk mengalahkan ISIS dilanjutkan kembali pada 10 Maret lalu, lebih dari 4.000 anggota maupun keluarga ISIS menyerah.

Lebih dari 61.000 memenuhi kamp pengungsian yang dikelola SDF sejak Desember lalu, dengan 10 ribu di antaranya merupakan anggota ISIS.

Eksodus itu menimbulkan krisis kemanusiaan karena kebanyakan perempuan dan anak-anak berada dalam dalam kondisi kehausan setelah melakukan perjalanan panjang.

Perancis menyatakan mereka telah memulangkan lima anak yatim piatu yang berusia di bawah lima tahun dari kam pengungsian al-Hawl.

"Keputusan itu kami ambil setelah mempertimbangkan situasi anak-anak yang sangat rentan tersebut," ujar Kementerian Luar Negeri Perancis.

Baca: Kini Masyarakat Venezuela Krisis Air Bersih karena Negaranya Bangkrut Terlalu Banyak Beri Subsidi

Tautan: http://jateng.tribunnews.com/2019/03/16/isis-gunakan-bom-bunuh-diri-untuk-hukum-anggota-mereka-yang-menyerah?page=all.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved