Ustad Bujuk Teroris dengan Pengeras Suara Masjid: Menyerahlah, Ingat Anakmu
Enam jam pascaledakan, kepolisian masih melakukan pengepungan dan negosiasi dengan terduga teroris di rumah yang berada di Jalan Cendrawasih
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Enam jam pascaledakan, kepolisian masih melakukan pengepungan dan negosiasi dengan terduga teroris di rumah yang berada di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Diduga terduga teroris masih bertahan bersama istri dan anaknya di dalam rumah setelah sempat melemparkan bom kepada sejumlah polisi yang berusaha melakukan penggerebekkan.
Upaya persuasif pun dilakukan untuk membujuk terduga teroris mau keluar dari dalam rumahnya.
Sejumlah cara dilakukan oleh polisi agar terduga teroris mau menyerah. Bahkan, tokoh agama di seputar lokasi juga turut ikut untuk membujuk.
Seorang tokoh agama di Sibolga, Ustaz Zainun melakukan upaya persuasif dengan berbicara lewat pengeras suara masjid. Dia meminta terduga teroris untuk segera menyerahkan diri.
"Menyerahlah, ingat anakmu. Jangan kau korbankan anakmu. Bicarakan baik-baik kalau ada masalah," kata Zainun di lokasi, Selasa (12/3) malam.
"Tidak ada agama yang mengajarkan hal yang begitu. Menyerahlah," imbaunya.
Informasi yang dihimpun, ledakan terjadi di rumah terduga teroris bernama Husain a.k.a Abu Hamzah sekitar pukul 14.20 WIB.
Kabar dari lokasi menyebut, terduga teroris bersama keluarganya masih berada di dalam rumah.
Tim Densus 88 Anti Teror dibantu kepolisian setempat sudah mensterilkan lokasi itu.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal sudah memberikan keterangan di Mabes Polri.
"Saat ini tim Densus 88 Anti Teror dan Polres setempat dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat sedang melakukan upaya negosiasi agar diduga istri dan anak pelaku menyerahkan diri," tutup Iqbal.
Menurut Iqbal, ledakan di rumah terduga teroris itu terjadi pukul 14.23 WIB. Ledakan terjadi setelah polisi mengamankan seorang terduga teroris Husain alias Abu Hamzah dan hendak memeriksa rumahnya.
Diduga dalam rumah pelaku, diduga ada Isteri pelaku dan anak pelaku. "Saat ini Tim Densus 88 Anti Teror dan Polres Sibolga dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat sedang melakukan upaya negoisiasi, agar diduga istri dan anak pelaku menyerahkan diri," jelas Iqbal.
Ledakan yang terjadi di lokasi menghebohkan warga. Kehebohan itu tergambar dari video yang beredar di media sosial.
Dalam video terlihat sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap berlarian. Tampak pula becak mesin membawa orang yang diduga terluka keluar dari lokasi.
Sementara itu, tak lama setelah becak mesin lewat ada ambulans yang mengarah masuk ke lokasi tersebut.
Hingga saat ini, personel kepolisian masih berjaga di lokasi. Mereka bahkan mendirikan tenda di sana.
Penggerebekan ini hanya beberapa hari sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kota Sibolga pada Minggu (18/3) mendatang untuk meresmikan pelabuhan.
Polisi dan Paman Pelaku Terkena Ledakan
Rahmad Noveri yang merupakan Kepala Lingkungan III kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, menceritakan kronologis kejadian hari ini.
Polisi berjaga-jaga di sekitar rumah terduga pelaku bom di Sibolga. Lokasi dijaga ketat dan tidak diperkenankan warga untuk mendekat.
Diungkapkannya, pada pukul 14.00 WIB dirinya ditelepon pihak kepolisian dan meminta mendampingi penggerebekan terhadap seorang warga berinisial U.
Sebelum penggerebekan dilakukan, Rahmad diberi waktu membujuk U untuk menyerahkan diri. Namun usaha itu tidak membuahkan hasil.
Setelah negoisasi berlangsung satu jam dan tidak membuahkan hasil, pihak kepolisian dibantu paman pelaku pun mendobrak pintu rumah U.
Saat pintu berhasil didobrak terdengar ledakan kuat diduga bom yang dilemparkan oleh U.
"Jadi pas pintu berhasil kita dobrak, langsung ada ledakan kuat," cerita Rahmad.
Akibat ledakan tersebut, satu orang polisi dan paman pelaku peledakan bernama Nain mengalami luka serius dan sekarang dalam perawatan intensif di RS Metta Medika.
Dari informasi pihak rumah sakit, warga yang menjadi korban bernama Zulkarnaen (40). Sementara identitas polisi yang menjadi korban belum diketahui.
Zulkarnaen menderita luka di bagian dada, kepala dan punggung. Dia diduga terkena serpihan ledakan bom.
Dan sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian baik itu Kapolres Sibolga ABKP Edwin Hutajulu dan juga Kapolda Sumatera Utara sudah turun ke lokasi belum memberikan keterangan.
Meski polisi dengan pengeras suara berkali-kali meminta warga menjauh dari lokasi, tapi warga justru makin berdatangan.
Sementara itu mobil pemadam kebakaran disiapkan di pinggi jalan dekat gang rumah terduga pelaku. (tribun medan/coz/mak)