Cabuli 2 Gadis Cilik Kakak Beradik, 3 Remaja di Minahasa Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Masyarakat Minahasa dihebohkan dengan kasus pencabulan terhadap dua gadis cilik kakak beradik warga Kecamatan Eris.
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Masyarakat Minahasa dihebohkan dengan kasus pencabulan terhadap dua gadis cilik kakak beradik warga Kecamatan Eris.
Kedua korban kakak beradik tersebut yakni R (6) RM (9) sedangkan ketiga tersangka yakni Ro (16), Ra (16), dan Re (14).
Dua di antara tersangka masih duduk di bangku SMP.
Mereka melakukan aksinya kepada korban selama 3 tahun.
Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Muhamad Fadly mengatakan bahwa ketiga tersangka tersebut akan dikenai hukum pidana dengan hukuman 15 tahun penjara.
"Sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 81 dan atau Pasal 82 UU no.35 thn 2014 ttg perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukum 15 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 1 miliar," ujar AKP Muhamad Fadly.
Dia mengungkapkan ketiga tersangka masih dalam pemeriksaan unit PPA. "Kini mereka masih berada di unit PPA untuk menjalani proses pemeriksaan," lanjutnya.
Diketahui, kasus ini sudah berlangsung dari tahun 2015 ini, akhirnya terungkap setelah Polisi mendapatkan laporan dari masyarakat.
Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: Lp/103 /III/2019/Sulut/Resmin Tanggal 12 Maret 201, pelapor atas nama E (50) melaporkan adanya tindak pidana perbuatan persetubuhan dan atau perbuatan cabul terhadap anak.
Kejadian yang dilaporkan merupakan tindak pidana persetubuhan tersebut terjadi pada, Sabtu (08/03/2019) yang dilakukan oleh anak remaja terhadap anak di bawah umur.
Kejadian yang bertempat salah satu desa di Kecamatan Eris, Kabupaten Minahasa itu sempat menghebohkan masyarakat sekitar.
Diduga para tersangka melakukan perbuatan cabul dengan cara membodohi anak perempuan R (6) RM (9).
Aksi ketiga remaja itupun sudah dilakukan berulang kali.
EM, pelapor mengatakan perbuatan cabul yang diduga dilakukan oleh tiga tersangka sudah beberapa kali terjadi.
Tak hanya dilakukan pada 8 Maret 2019, aksi itu juga sudah dilakukan sejak 2015, 2017 dan Februari 2019.
Menurut EM, para tersangka melakukan aksinya dengan cara membuka celana korban. Para tersangka melancarakan aksinya di rumah kosong.
Tersangka juga kerap melakukan perbuatan tak terpuji itu kepada dua bocah malang tersebut tepat berada dalam rumah korban.
Follow juga akun instagram tribunmanado
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV