Terduga Teroris Lampung Teriak Pengkhianat: Berniat Ledakkan Markas Polisi di Lampung dan Jakarta
Terduga teroris berinisial RS alias PS sempat berteriak pengkhianat saat ditangkap Densus 88 di Penengahan, Bandar Lampung.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kepergian RS ke Palu, Siswo mengaku tidak tahu karena keluarga juga tidak pernah bercerita. "Mungkin ada jaringan, mungkin, tapi dia enggak pernah cerita sama keluarga,"ujarnya.
Siswo juga mengatakan bahwa terduga teroris RS dari sejak kecil kurang bersosialisasi dan pendiam. "Dia itu pendiam, enggak pernah menegur siapapun di jalan baik kawan muda dan dan orang tua. Main selonong boy,"ujarnya.
RS tidak punya teman di Kampung Penengahan. "Dia enggak ada teman namanya enggak pernah menyapa," ucapnya.
Tak hanya itu, Siswo mengatakan RS tidak suka melihat organ tunggal. "Jadi dia pernah nimpuk rumah orang, ya yang main organ, itu sebelum pergi ke Banten, ya hanya sekali," tuturnya.
"Masih bujang dia umur 23 tahun," tambah Siswo saat ditanyakan mengenai umur RS.
Siswo pun mengatakan, RS sebelum pergi ke Banten dan Palu sempat berdagang tas. "Dulu dagang tas di perempatan Sukamenanti, terus waktu musim cincin dia juga buat,"ujarnya. (Tribun Network/nif/wly)