Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilik Akun Ini Diburu Netizen, Setelah Menghina Kopassus Gugur Ditembak KKB di Nduga

Serda Siswanto Bayu Aji (24), gugur setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Editor: Chintya Rantung
tribun medan
Suraidi Iskandar menunjukkan foto anaknya, Serda Siswanto Bayu Aji (24) saat ditemui di rumah duka di Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jateng, Jumat (?8/3/2019). (KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO) 

Rupanya gelombang amarah netizen tidak menghentikan pemilik akun Andhre Marozz dan malah menjadi-jadi.

Ia malah menantang orang-orang untuk menangkap dirinya dan menawarkan hadiah Rp1 miliar.

Namun, belakangan akun Andhre Marozz telah hilang dari Facebook.

Serda Siswanto Berencana Menikah

Bayu mulai diterima sebagai prajurit TNI pada 2016. Sampai akhirnya masuk satuan Kopassus di Bogor dan bertugas di Papua pada Januari 2019.

Ternyata Serda Siswanto sudah berencana menikah sepulangnya dari tugas di Papua.

Menurut Suraidi, Bayu, anak semata wayangnya, akan menikah dengan kekasih sejak SMA-nya bernama Gilang, warga Kecamatan Wirosari, Grobogan.

"Bayu lama berpacaran dengan Gilang tetangga desa. Sejak SMA hingga saat ini. Gilang seorang perawat. Dia rela menunggu Bayu meski ditinggal kerja jadi sopir di perusahaan batu bara di Kalimantan hingga menjadi anggota TNI," kata Suraidi Iskandar.

"Kami berencana menikahkan keduanya sepulang Bayu bertugas di Papua. Namun Sang Khalik terlanjur menjemputnya."

Iskandar mengatakan jika sebelum peristiwa nahas menimpa putranya, dia semacam mendapat firasat aneh saat sedang shalat tahajud, ibadah sunah shalat di waktu sepertiga malam terakhir.

Menurut Iskandar, firasat yang dialaminya menggetarkan jiwanya.

"Saat saya tahajud, berkali-kali saya mendengar bisikan kalimat. Seperti ini kalimatnya: TNI kalau gugur saat bertugas Insya Allah dimakamkan di makam Pahlawan. Kalimat itu dulu sering diucapkan Bayu kepada saya saat mengobrol. Saya langsung takut menerima firasat itu. Sedangkan dia bertugas dan saya tak mau menganggunya," terang Iskandar.

Iskandar mengaku terakhir berkomunikasi dengan Bayu pada akhir Februari 2019.

Sejak saat itu Ayahanda dan Ibunda Bayu terus saja menanti kabar melalui sambungan telepon dari Bayu.

Ternyata penantian panjang itu pun berakhir pilu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved