Sudah S1 Tapi Masih Menganggur, Pria Ini Hantam Kepala Putrinya Pakai Palu Saat Sedang Baca Al Quran
Saat itu, korban yang berusia 24 tahun sedang membaca Al Quran saat ayahnya mengambil palu dan memukul anaknya.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria dari Perak, Malaysia tega menganiaya buah hatinya yang sedang membaca Al Quran (KBBI: Alquran).
Usut punya usut penganiayaan itu terjadi hanya karena pria itu kesal kepada sang putri yang belum juga mendapat pekerjaan.
Tribunmanado.co.id, melansir dari Tribuntimur.com dari Utusan.com, pria berusia 58 tahun itu tega menganiaya putrinya dengan menggunakan palu karena tak puas melihat si putri yang sejatinya lulusan S1 tapi masih juga mengganggur.
Omar Bakhtiar Yaacob selaku Kepala Polisi Kerian, melaporkan insiden itu terjadi di rumah korban di Parit Sungai Melan, Kuala Kurau pada 4 Maret 2019 sekitar pukul 5.30 dan 6.30 sore.
Baca: Polsek Malalayang Amankan Pemuda Diduga Aniaya Wanita
Baca: Tak Mau Layani Nafsu di Malam Hari, Istri dan Bayi 40 Hari Tewas Diinjak Suami: Istri Nolak Terus!
Baca: Cerita Teman-teman Alfons Tilaar, PNS BKP Sulut Meninggal Setelah Dianiaya Ayah-Anak di Bolmong

Saat itu, korban yang berusia 24 tahun sedang membaca Al Quran saat ayahnya mengambil palu dan memukul anaknya.
Melihat darah yang sudah bercucuran dari kepala sang anak, si ayah yang umurnya sudah tak mudah lagi itu kemudian menjedutkan kepalanya sendiri ke tembok beberapa kali.
Kata polisi korban saat itu sedang membaca Al Quran.
"Sang ayah, yang bekerja sebagai tukang kayu, tiba-tiba memukuli anaknya. Setelah melihat putrinya penuh luka, ayahnya menghantamkan kepalanya sendiri ke dinding. Ia meretakkan pergelangan tangan kirinya sendiri dan mendapat 5 jahitan di kepala,"

Polisi Omar Bakhtiar Yaacob berkata luka yang dialami korban sangatlah berat.
Ia harus dirujuk ke rumah sakit Taiping untuk pengobatan lebih lanjut.
Sementara itu ayahnya, kini sedang ditahan setelah diobati untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Manado:
Seorang ayah di Inggris dijatuhi hukuman campuran dengan penjara 10 tahun serta menjalani perawatan di rumah sakit khusus atas tuduhan pembunuhan berencana dan percobaan pembunuhan.
Richard Kray (64) telah membunuh anaknya, Olivia (19), dengan cara mencekik. Tindakan itu dilakukannya setelah dia tidak tahan mengatasi masalah kesehatan mental yang derita anaknya.
Selain itu, Kray juga melakukan hal yang sama terhadap istrinya, Damyantee Cowan, meski akhirnya dapat diselamatkan.
Dikutip dari Metro.co.uk, kasus itu terjadi pada 21 Juli tahun lalu di sebuah lokasi perkemahan karavan di Westland, dekat Teluk Herne, Kent.
Pada 5 Februari lalu, pengadilan menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada Kray dan mewajibkan terdakwa menjalani perawatan di rumah sakit khusus untuk mengobati kejiwaannya.
Kepala Detektif Inspektur Ivan Beasley dari Kepolisian Kent mengatakan, kasus tersebut sangat menyedihkan, di saat seorang pria tidak dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental justru memilih membunuh putrinya sendiri dan mencoba membunuh istrinya.
"Itu menjadi keputusan buruk yang akan terus diingat pelaku selama sisa hidupnya. Saya berbelasungkawa kepada keluarga korban dan mengharap mereka bisa segera mengatasinya," kata Beasley.
Keluarga korban melihat Olivia sebagai gadis yang cantik dan ceria.
Mereka bertanya-tanya alasan yang menyebabkan terjadinya kasus yang berujung pada kematian Olivia.
"Sudah enam bulan berlalu sejak dia diambil paksa dari keluarganya dan kami merindukannya setiap hari sejak saat itu."
"Olivia adalah gadis yang penyayang dan dia akan membantu siapa pun saat diminta. Dia adalah putri, sepupu, dan teman yang baik," kata perwakilan keluarga.
"Kami semua sebenarnya yakin akan tiba saat dia akan sembuh dari kondisi kesehatannya dan akan menjalani masa depan yang hebat. Dia pintar dan pandai bermain musik," tambah mereka.
Menurut keluarga, kepergian Olivia meninggalkan kesedihan yang amat sangat kepada ibunya.
"Dengan dijatuhinya hukuman itu, kami berharap ini menjadi keadilan bagi Olivia dan ibunya. Sekarang kami akan mencoba membangun kembali dan mengisi celah yang ditinggalkan Olivia dalam hidup kami," tambah pihak keluarga.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ayah Pukul Wajah Putrinya dengan Palu, Alasannya Karena Anaknya Tak Dapat Kerja Setelah Lulus S1,
TONTON JUGA VIDEO Di BAWAH INI YA!
(Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)