Viral, Dua Bocah Berpakaian Lusuh Dilayani Pegawai KFC, Begini Kisah Sebenarnya
Sebuah Foto viral Pegawai KFC dengan sabar melayani dua bocah berpakaian lusuh membeli nasi ayam.
Padahal tidak ada gerai KFC di Kepulauan Seribu.
Rupanya sampah-sampah itu kebanyakan berasal dari sekitar Kepulauan Seribu, terutama dari Jakarta.
Hal itu membuat Tenia bertemu dengan KFC Indonesia, dan lahirlah program bernama #NoStrawMovement di awal tahun 2017.
Gerakan ini bertujuan mengurangi penggunaan sedotan plastik, terutama di gerai-gerai KFC. Mengapa sedotan?
Menurut Tenia yang juga pendiri sekaligus direktur eksekutif Yayasan Divers Clean Action, sedotan plastik adalah sampah laut terbesar ke-lima di dunia.
Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 93 juta batang sedotan yang dipakai dan dibuang setiap hari.
"Bila dibentangkan, jumlah itu setara dengan 16.784 kilometer atau jarak dari Jakarta ke Mexico City," ujarnya dalam acara KFC Untuk Laut Indonesia di Serpong, Jumat (8/2/2019).

Selain itu, sedotan plastik adalah sampah yang tidak diambil pemulung karena nilai jualnya rendah.
"Pemulung lebih suka mengumpulkan botol plastik daripada sedotan yang sulit diambil," ujar Tenia. Akibatnya sampah jenis ini banyak terbuang ke laut dan mengotorinya.
Kini, berkat munculnya berbagai gerakan, termasuk di KFC, terjadi pengurangan penggunaan sedotan secara signifikan, yaitu tersisa sekitar 38,8 juta per hari atau sepanjang 7.766 kilometer, hampir sama dengan jarak yang ditempuh bila kita melakukan perjalanan dari sabang sampai Merauke.
Tantangan
Meski begitu, membiasakan masyarakat untuk tidak menggunakan sedotan plastik saat jajan bukanlah perkara mudah.
Kita masih ingat peristiwa ajakan membereskan sisa makanan di KFC yang ditanggapi negatif oleh beberapa orang.
Padahal kebiasaan tersebut wajar dilakukan di banyak negara lain.
Oleh karenanya, KFC mengakalinya dengan tidak menyediakan dispenser sedotan di gerai-gerainya, dan sedotan hanya akan diberikan jika konsumen meminta.