Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sekelompok Pemuda Aniaya Anggota Polda Sulut dengan Sajam, Bermula dari Keributan di Tempat Makan

Seorang anggota unit Dalmas Ditsamapta Polda Sulut Bripda I Made Judiarta mengalami nasib naas, menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Wakapolda Sulut Brigjen Pol Karyoto SIK 

Sekelompok Pemuda Aniaya Anggota Polisi dengan Sajam, Bermula dari Keributan di Tempat Makan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seorang anggota unit Dalmas Ditsamapta Polda Sulut Bripda I Made Judiarta mengalami nasib naas, menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis badik.

Informasi yang dirangkum, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Selasa dini hari sekitar pukul 5.00 wita, di tempat jajanan makan kawasan Boulevard depan Ruko Megamas Manado.

Sebelum kejadian, korban yang tidak memakai uniform atau seragam pakaian dinas polisi sedang menunggu pesanan makan dengan beberapa rekan-rekannya.

Di saat bersamaan sekelompok pemuda sekitar enam orang semuanya pria berada di lokasi yang sama.

Baca: Polsek Amurang Amankan Pelaku Pencurian dan Penganiayaan

Baca: Lakukan Penganiayaan, Lelaki Ini Ditangkap Totosik

Baca: Oknum Sopir Online di Tomohon Lakukan Pemalakan dan Penganiayaan kepada Penjual Martabak

Tiba-tiba terjadi cek-cok antara rekan korban dan beberapa orang dari sekelompok pemuda yang duduk tak jauh dari meja korban.

Beberapa orang dari enam orang pemuda itu pergi ke motor mereka dan mengambil sajam lalu menganiaya korban dari belakang.

Suasana tempat makan itu langsung ramai dengan teriakan-teriakan, sementara sekelompok pemuda dengan membabi-buti mengejar korban dan terus menganiaya kemudian melarikan diri.

Korban pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Karombasan dan menjalani perawatan intensif.

Wakapolda Sulut Brigjen Pol Karyota SIK tidak menampik peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) dengan korban anggota Polda Sulut.

Kata Wakapolda, saat kejadian korban tidak dalam tugas dan tidak memakai uniform atau pakaian dinas polisi. Anggota polisi yang pakai seragam dan tidak pakai seragam akan beda tanggapan masyarakat.

"Kami belum tahu, pendalaman kepada pelaku apakah dalam pengaruh minuman keras (miras) atau normal serta ada masalah apa? Kalau dalam keadaan normal, apakah cek-cok atau masalah asmara dan lainnya," kata Wakapolda kepada wartawan di pelataran Mapolda Sulut, Rabu (6/3/2019).

Dari hasil pengecekan kepada korban, didapati informasi pada saat kejadian korban sedang mencari makan pagi atau minum pagi.

Namun belum diketahui persisi pukul 05.00 wita pagi atau kurang dari jam itu, kalau kurang dari pukul 05.00 wita menjadi pertanyaan kegiatan apa yang dilakukan anggota polisi di tempat makan itu.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel (Tribun manado / Christian Wayongkere)

Setelah dilidik pihak kepolisian gabungan Polda Sulut dan Polresta Manado, berhasil menangkap beberapa pelaku dari enam orang. Diduga karena terjadi ketersinggungan atau salah pandang, namun masih didalami .

Terpisah, Kombes Pol Benny Bawensel Kapolresta Manado dalam keterangan tambahan terkait kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam mengatakan, korban anggota Polri Polda Sulut diduga dilakukan oleh enam orang pemuda.

"Kami sudah berhasil mengamankan pelaku utama yang lari hingga ke Kabupaten Minahasa, tepatnya di Desa Kapataran Kecamatan Lembean Timur," kata Kapolresta di lobby mapolda Sulut.

Tim gabungan dari Polda Sulut dan Polresta Manado terus memburu dan mengejar komplotan pelaku penganiayaan lainnya.

Terduga pelaku utama yang diamankan bernama JR alias Josua (17) warga Kecamatan Wenang Kota Manado berikut tiga orang lainnya juga sudah diamankan.

Dua pelaku lainnya merupakan terduga pelaku utama terus diburu dan dikejar agar bisa tertangkap, untuk diproses secara profesional.

Dari keenam pelaku yang terindikasi melakukan penganiayaan berdasarkan penyelidikan dua pelaku melakukan penusukan kepada korban, satu pelaku melakukan pengejaran dan yang lainnya masih sebagai saksi.

"Diduga motifnya karena ketersingungan, sehingga terjadi penganiayaan dan korban alami beberapa luka tusukan disekujur badan," tambah mantan Kapolres Minsel ini.

Saat ini korban tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Bhayangkara.

Sudah dioperasi dan dalam keadaan sadar, meski sempat drop saat dibawa dari tempat kejadian perkara (TKP) Selasa dini hari. (crz)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV

Follow juga akun instagram tribunmanado

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved