Curhat Istri Viral: Jenazahmu Jadi Kejutan Ultahku, Polisi di Batam Tewas Diduga Tembak Diri Sendiri
Curhat Istri Viral: Jenazahmu Jadi Kejutan Ultahku, Polisi di Batam Tewas Diduga Tembak Diri Sendiri.
Aku jg menitipkan sim lama ku yg mau kamu urus perpanjangannya...
“da..da.. daddy, hati2 di jalan” kata si boru sambil melambaikan tangannya padamu..
Sekitar jam 10 aku liat hp ada 1 miss call dan 2 pesan wa dr kamu yg blg foto simku tak bisa di print dan harus foto ulang.. tak lama kamu pulang ke rumah dan menyuruhku siap2 utk foto perpanjangan sim.. setelah bersiap2, kitapun pergi menuju sim corner bcs mall pakai motor.. ternyata, komputer mereka lg rusak jadinya kita putuskan mencoba ke mall publik batam center dan tetap memakai motor..
Selama perjalanan aku peluk kamu dan dalam hati berujar uda lama ngga naik motor berdua sejauh ini kayak jaman pacaran dulu..
Jadi ingat, waktu aku pernah tak sengaja menabrakkan motor kesayanganmu saat ku pakai pergi.
Aku pikir kamu akan marah, ternyata yg kamu tanyakan,
“Mamih ga papa kan? Emang gimana ceritanya tadi?” Sambil memastikan tak ada luka atau apa padaku.
Sampailah kita di mall publik, kita ambil no antri dan menunggu sambil bercerita2.. sambil aku mengisi formulir dan foto, kamu yg pergi ke bank lantai 2 utk membayar biaya perpanjangannya. Akhirnya, sim ku pun selesai di print dan kita sempat tertawa bareng melihat foto ku di sim itu.
Sampai di rumah, kamu bilang mau balik kantor lg tapi makan siang dulu.
“Mamih buatin sekarang ya pih makannya?”
“iya mih”, jawabmu.
Selesai makan, kamu menggendong Cornel sambil bergoyang2 tertawa kemudian menghampiri si boru yg sedang asyik menggambar
“Kakak oyin ini suka kali gambar monster lah, gambar yg lain jg lah” katamu sambil tertawa bersama si boru.
Kemudian kamu berdiri dan bilang,
“balik kerja lagi lah ya” padaku, inang, dan mikey yg saat itu kita semua sedang berkumpul di depan tv
“Kerja nya kau nak?”,tanya inang
“Iya mak, ada janji jumpa seseorang habis makan siang di kantor” jawabmu, tanpa memberitahu siapa sebenarnya orang yg ingin kamu jumpai itu.
setelah itu kamu cium si boru dan cornel dan seperti biasa si boru mengantarmu sampai pintu dan berkata “hati-hati daddy”
Kebiasaan yg selalu terjadi antara kamu dan anak2 saat berpamitan mau pergi kerja.
“Pergi ya ma, pergi ya” katamu dr pintu ke arahku dan inang
“Iya hati2 lah di jalan”kata inang
Waktu itu sekitar jam 12:50 saat kamu berpamitan pada kami.
Bagai di sambar petir dan serasa mimpi, sekitar satu jam kemudian pukul 2 siang, 4 orang polisi membawa kabar kepergianmu di kantor.
Aku berteriak sekencang mungkin tak percaya. Sampai pada akhirnya aku dipertemukan di rumah sakit denganmu yg sudah terbujur kaku dan bersimbah darah dgn baju yg sama saat kau antar aku tadi mengurus sim, akupun belum sempat mengganti baju yg kupakai pergi tadi.
Saat itu, aku baru percaya kamu telah pergi meninggalkanku untuk selamanya tapi aku belum bisa menerima kenyataan ini bahkan tidak menerima yang mereka beritakan tentang caramu pergi karena polisipun belum memberitahuku sampai sekarang apa yg sebenarnya terjadi.
Biar Tuhan lah yang mengetahui dan menunjukkan kasih dan kuasaNya pada kami yg kamu tinggalkan.
Amang bertanya padaku sore itu di rumah sakit,
“kapan kita kuburkan bapak pauline nak?”
Jawabku saat itu,
“jangan cepat2 amang. Besok ulang tahunku, ijinkan aku menghabiskan hari ulangtahunku yg terakhir bersamanya” kamipun kembali larut dalam tangis dan kesedihan.
Setelah menunggu lama, akhirnya kau diantar ke rumah tepat di tanggal 14 Februari jam 5 pagi oleh polisi dan ambulans.
Tahun lalu, kue ulang tahun yg kau bawa masuk dr pintu memberikan kejutan kecil untukku.