Uang Tak Cukup Bayar Persalinan Istri, Pria Ini Akhirnya Gantung Diri
Seorang pria ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di sebuah warung nasi, di RT 3/4, Cipayung, Jakarta Timur
2. Impulsif
Ini berarti melakukan sesuatu berdasarkan dorongan hati (impulse). Impulsif memang tidak sepenuhnya buruk, selalu ada sisi baiknya.
Orang-orang impulsif dapat melakukan kemajuan dengan cepat, dan spontanitasnya baik. Tetapi orang yang impulsif biasanya menjadi ceroboh dan cenderung nekat.
Yang terburuk adalah ketika pikiran negatif datang, ia bisa saja spontan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan, seperti mabuk-mabukan yang tidak bertanggung jawab, atau menyayat tangannya secara tiba-tiba. Begitu juga dengan keinginan bunuh diri yang tiba-tiba muncul karena dorongan hati.
3. Masalah sosial
Ada beberapa orang yang berniat tidak ingin bunuh diri, tapi akhirnya ia meninggal secara tidak sengaja karena ulahnya sendiri.
Contohnya, ketika seorang remaja memiliki masalah dengan keluarga atau hubungan pertemanannya bahkan menjadi korban bullying, lalu untuk mendapatkan perhatian atau menyerang balik orang yang membuatnya sedih, ia akhirnya meminum alkohol yang dicampur obat tidur Valium dengan dosis yang banyak, sehingga mengakibatkan kematian.
Orang-orang yang tidak memiliki dorongan bunuh diri, sebenarnya hanya butuh pertolongan, tetapi ia tidak mampu menahannya. Ia berpikir dengan berbuat hal sembrono dapat menyadarkan orang-orang yang menyakitinya.
Selain itu, tidak mendapat pekerjaan juga menjadi faktor orang melakukan bunuh diri. Mendapat pekerjaan memang menjadi beban sosial saat ini, di mana semua orang hidup dalam dunia kompetisi, bersantai-santai di rumah malah bisa memicu stres.
Ini karena kita akan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, ditambah membeli kebutuhan hidup yang tak mudah.
Orang yang baru ke luar dari penjara juga berisiko, karena ketidakmampuan untuk kembali ke kehidupan sosial. Adaptasi yang tidak mudah membuat seseorang memiliki ketahanan mental yang rendah.
4. Filosofi tentang kematian
Beberapa orang memiliki filosofi berbeda tentang kematian. Bahkan muncul istilah “orang yang bunuh diri, bukan ingin mengakhiri hidupnya, tetapi ingin mengakhiri rasa sakit yang dirasakan.”
Rasa sakit di sini bisa mengacu pada rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Orang-orang seperti ini tidak dalam keadaan depresi. Mereka melihat tidak adanya peluang untuk hidup, sehingga memilih takdirnya sendiri dengan mempercepat rasa sakit tersebut.
Baca: Modus Cium karena Sayang, Dua Saudara Kandung Dibawah Umur Diperkosa Kakek 64 Tahun
5. Sakit mental lainnya