Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kronologi Lengkap Ketua Komunitas Waria Palembang Ditemukan Tewas, Tubuhnya Sudah Busuk dan Ada Luka

Setelah dilakukan proses autopsi, ditemukan sejumlah luka tusukan serta luka lebam di bagian tubuh korban.

Editor: Indry Panigoro
Tribun Jogja
Kronologi Lengkap Ketua Komunitas Waria Palembang Ditemukan Tewas, Tubuhnya Sudah Busuk dan Ada Luka 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ismail Effendi (56), atau yang lebih dikenal dengan nama Ita Sandy, Ketua Komunitas Waria Palembang, ditemukan tewas di kediamannya yang terletak di Rumah Susun (Rusun) Blok 12 Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Sumatera Selatan.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Sumsel, Rabu (20/2/2019), pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan kepada tiga orang saksi.

Polisi masih belum mengetahui motif di balik pembunuhan ketua komunitas waria tersebut.

"Untuk saat ini sudah tiga saksi yang kami periksa dan saat ini mengenai motifnya masih dalam penyelidikan," ucap Kapolsek Ilir Barat (IB) I Kompol Masnoni.

Menurut penyelidikan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian, Ita merupakan sosok yang tertutup di lingkungannya.

Setelah dilakukan proses autopsi, ditemukan sejumlah luka tusukan serta luka lebam di bagian tubuh korban.

Dari hasil autopsi tersebut diduga bahwa korban sempat melawan saat diserang oleh pelaku pembunuhan.

"Dari hasil otopsi, korban mengalami luka di bagian kepala kanan, jakun sedalam 8 cm dan pergelangan tangan, diduga sebelum dibunuh korban sempat melawan ," ungkapnya.

Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Masnoni saat memberikan keterangan terkait tewasnya Ita alias Iwan Effendi (56), yang merupakan ketua Waria Palembang, Selasa (19/2/2019).
Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Masnoni saat memberikan keterangan terkait tewasnya Ita alias Iwan Effendi (56), yang merupakan ketua Waria Palembang, Selasa (19/2/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Kronologi Penemuan Jenazah

Kabar ditemukannya Ita alias Ita dalam keadaan tewas di kediamannya menggegerkan warga setempat.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/2//2019), jenazah Ita pertama kali ditemukan oleh keponakan korban, Andi Putra Wijaya (36).

Saat itu Andi pergi mengunjungi kediaman Ita lantaran selama dua hari sebelumnya, pamannya itu tidak dapat dihubungi.

Kemudian karena tak bisa dihubungi, ibu Andi meminta agar Andi mengunjungi kediaman pamannya.

Pernyataan tersebut diungkap Andi saat ditemui kala tengah membuat laporan di Mapolsek Ilir Barat 1.

"Pagi saya telepon, terus tidak aktif. Sore saya telepon lagi, tapi masih tidak aktif. Ibu langsung suruh saya ke rumah mamang (paman)," jelas Andi memberi keterangan, Selasa (19/2/2019).

Andi mengaku ia pada awalnya pergi mengunjungi kediaman pamannya tersebut pada pagi hari.

Lantaran tidak ada respon yang didapat, kemudian Andi memutuskan untuk pergi.

Andi Putra Wijaya (36) keponakan Ita alias Iwan Effendi (56) seorang waria yang ditemukan tewas, saat membuat laporan di Polsek Ilir Barat 1 Palembang, Selasa (19/2/2019).
Andi Putra Wijaya (36) keponakan Ita alias Iwan Effendi (56) seorang waria yang ditemukan tewas, saat membuat laporan di Polsek Ilir Barat 1 Palembang, Selasa (19/2/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Namun, ia dan sang istri yang menemaninya, kembali mengecek lagi pada malam harinya.

"Pagi aku sudah ke sana. Jam 11 dan 10 aku bel tidak aktif-aktif. Aku cek digembok. Malamnya lagi aku datang sama bini aku ngecek. Bini aku mengintip dari celah jendela. Pintu rumah tergembok seperti pada siangnya, tapi lampu hidup," ungkapnya, Selasa (19/2/2019), seperti dikutip dari SriwijayaPost.com.

Dalam kunjungan itu, Andi merasa janggal lantaran melihat lampu rumah yang hidup, namun pintu terkunci dengan menggunakan gembok.

Keponakan korban itu mencoba memanggil-manggil korban namun tidak mendapat sahutan apapun.

Baca: 5 Pelaku Perampokan dan Pemerkosaan Bidan Desa Terungkap! Kapolda Marah dan Beberkan Kronologinya

Baca: Polisi Buru Perampok dan Pemerkosa Bidan di Desa Ogan Ilir

Baca: Polisi Pastikan Pemerkosa Bidan di Ogan Ilir Berjumlah Lima Orang

Kemudian, ia dan istrinya mengintip dari lantai bawah.

Dari lantai bawah itulah ia melihat kondisi pamannya yang sudah telungkup.

"Dari bawah, istri saya bilang motor mamang ada di dalam. Jadi, saya intip, lihat mamang sudah tertelungkup," tutur Andi Selasa (19/2/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

Melihat kondisi tersebut, Andi kemudian mencoba membobol pintu menggunakan batu.

Akan tetapi percobaannya tersebut tidak membuahkan hasil.

Akhirnya Andi memutuskan untuk meminjam palu kepada tetangga.

"Pertama ada motor dan ada tangan korban terlentang. Aku lihat. Aku panik. Aku cari batu untuk memukul pintu tak ketemu. Kemudian aku meminjam pukul," ucap Andi menerangkan.

Setelah berhasil membuka pintu kediaman korban, Andi kaget menemukan kondisi pamannya yang mulai membusuk.

"Baru dua langkah jalan masuk ke rumah sudah bau busuk, saya lihat badan mamang sudah menghitam. Langsung saya tutup lagi dan telepon polisi," terangnya.

"Nah dilanjake wong ini. Jenazahnya lah kembung darahnya lah hitam. (Sudah dibunuh orang. Kondisi jenazah sudah membengkak dan darahnya sudah menghitam). Sudah dalam keadaan busuk. Warga banyak datang dan warga melaporkan ke polisi. Pada kepalanya terlihat luka dan mengalir darah berwarna hitam," lanjutnya kemudian,  Selasa (19/2/2019), dikutip dari SriwijayaPost.com.

Andi menerangkan bahwa sesungguhnya bau busuk dari jenazah pamannya tersebut tercium hingga ke luar ruangan.

"Sempat saya panggil-pangil tapi tidak ada jawaban. Di depan juga tercium bau busuk," ujar Andi, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (19/2/2019).

Kapolsek IB 1 Kompol Masnoni
Kapolsek IB 1 Kompol Masnoni (Tribun Sumsel/ M Ardiansyah)

Setelah pintu terbuka, Andi memutuskan untuk menghubungi pihak kepolisian setempat.

Saat petugas telah tiba, jenazah tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk dilakukan proses autopsi.

Dari kondisi jenazah pamannya saat ditemukan, ia menduga bahwa pamannya telah meninggal lebih dari satu hari.

"Badannya sudah membiru mungkin sudah meninggal sejak beberapa hari kemarin," tukasnya.

Hal tersebut kemudian disebutkan pula oleh Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang, Kompol Masnoni yang menangani kasus tersebut.

Andi menuturkan bahwa semasa hidupnya, pamannya memang dikenal sebagai ketua organisasi waria di Palembang.

Baca: Setelah Melahirkan Secara Caesar, Wanita Ini Digantung Suami karena Minta Tolong Ganti Popok Bayi

Baca: VIDEO - Kronologi Lengkap Driver Ojek Online Tewas karena Kecelakaan Saat Mau Antar Pesanan Customer

Namun ia tak pernah mengetahui jika pamannya memiliki musuh.

"Mamang memang sudah lama jadi ketua waria. Orangnya baik, kalau cerita ada musuh begitu tidak pernah," pungkas Andi.

Ita ditemukan tewas, pada Minggu (17/2/2019), di kediamannya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (tkp) yang dilakukan petugas kepolisian di hari yang sama, ditemukan sebuah balok kayu dan sebuah senjata tajam tak jauh dari tubuh korban saat ditemukan.

Tak hanya barang bukti tersebut, barang milik korban berupa dua buah handphone dan dompet juga dinyatakan hilang.

"Dua unit handphone korban juga hilang, memang ada kita temukan sajam. Sekarang kasusnya masih diselidiki," jelas Masnoni.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kronologi Ketua Komunitas Waria Palembang Ditemukan Tewas, Korban Sempat Melakukan Perlawanan,

TONTON JUGA:

 
 
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved