Setelah Melahirkan Secara Caesar, Wanita Ini Digantung Suami karena Minta Tolong Ganti Popok Bayi
Tragisnya diketahui wanita itu baru saja melahirkan buah hati mereka. Kasus kematian Dewi Murtosiyah ini pun dinilai janggal.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita bernama Dewi Murtosiyah (22), dianiaya kemudian dibunuh oleh suaminya dengan cara dililit selendang dan digantung di bawah tangga karena sering minta tolong urusi keperluan bayi.
Tragisnya diketahui wanita itu baru saja melahirkan buah hati mereka.
Kasus kematian Dewi Murtosiyah ini pun dinilai janggal.
Hal itu karena saat jenazah akan dimandikan, keluarga korban melihat ada banyaknya luka lebam di tubuh korban.
Keluarga korban pun akhirnya melaporkan kasus ini pihak kepolisian.
Baca: VIDEO Detik-detik Dua Pemuda Tewas Dianiaya karena Dituduh Maling Motor di Kampus, Tonton Videonya!
Baca: VIRAL: Sita Handphone di Kelas, Murid Ajak Berduel Sang Guru, Satu Kelas Malah Tertawakan
Baca: Diduga Mau Mencuri Helm Pernando dan Steven Tewas Diamuk Massa
Karena ada beberapa keterangan yang harus digali, akhirnya pihak kepolisian memanggil Sugeng suami Dewi pada Jumat, 15 Februari 2019 untuk dimintai keterangan.
Semula, Sugeng enggan mengakui dugaan pembunuhan yang telah dilakukan.
Kemudian setelah pihak kepolisian menunjukkan beberap bukti foto luka yang dialami oleh istrinya, dan rencana polisi membongkar kubur istrinya, akhirnya Sugeng menangis tersedu-sedu.
Dari pihak Polres Kudus pun membongkar kubur ibu muda yang meninggal sejak 8 hari yang lalu, Minggu (17/2/2018) di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus itu untuk dilakukan autopsi.
Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto mengatakan, dari hasil autopsi tersebut menemukan bekas luka di tubuh mayat.
Sedangkan suaminya, Sugeng, awalnya menangis agar makam itu tidak dibongkar.
“Saat itu juga suaminya menangis kalau bisa makam jangan dibongkar. Setelah itu dari pihak suami mengakui segala perbuatannya,” kata Rismanto.
Makam itu dibongkar karena kematian ibu muda yang baru saja lahiran itu dinilai tidak wajar.
Pembongkaran hingga dilanjut proses autopsi memakan waktu hampir tiga jam sejak pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB.
Proses autopsi dipimpin langsung oleh tim dari Biddokkes Polda Jateng, AKBP Ratna Relawati.