Persija Cari Striker Alternatif Pengganti Marko Simic, Berikut 3 Nama yang Mencuat
Kasus yang menjerat striker Persija Jakarta Marko Simic di Australia membuat Persija Jakarta harus bergerilya mencari alternatif pengganti
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus yang menjerat striker Persija Jakarta Marko Simic di Australia membuat Persija Jakarta harus bergerilya mencari alternatif pengganti untuk memperkuat lini depan jelang sejumlah turnamen dan kompetisi yang diikuti di tahun 2019.
Marko Simic harus absen membela Persija Jakarta karena sedang mengurusi dugaan kasus pelecehan seksual yang kabarnya dilakukan olehnya kepada salah satu wanita di dalam pesawat ketika melakukan perjalanan dari Bali menuju Australia, Sabtu (9/2/2019).
Penyerang asal Kroasia itu harus berada di Negeri Kanguru sampai sidang kedua selesai pada 9 April 2019.
Meski liga 1 2019 belum bergulir, striker asing yang dimaksud dibutuhkan Persija untuk Piala Presiden 2019 dan Piala Indonesia 2018.
Baca: Warga Tuminting Manado Tak Kenal Taufik Gani Pelaku Tindak Pidana Curat 27 Iphone S Seri Terbaru
Baca: Jokowi Dituduh Uraikan Data Salah Saat Debat Capres, Simak Kebenarannya
Seperti dilansir Wartakotalive.com dari BolaSport.com, kabar yang santer terdengar Persija Jakarta tengah menyiapkan tiga pemain untuk menggantikan peran Marko Simic, yang sedang tersandung kasus di Australia.
Pekan ini, ada 3 nama striker yang mencuat di kalangan umum yang digadang-gadang menggantikan Marko Simic di Persija Jakarta.
Ketiga striker yang digadang-gadang menggantkan Simic yakni:
1. Evgeny Kabaev
Nama Evgeny Kabaev disebut-sebut bakal merapat ke Persija Jakarta.
Kabar itu semakin kuat setelah CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus menyatakan akan kedatangan sosok penyerang asing yang akan merapat.
Evgeny Kabaev merupakan penyerang asal Rusia yang tidak asing dengan Persija Jakarta.
Pemain Persija Jakarta, Yevgeni Kabayev (kiri) berebut bola dengan pemain Martapura FC (Super Ball/Feri Setiawan)
Penyerang berusia 30 tahun itu sebelumnya sempat memperkuat Persija Jakarta pada musim 2015.
Namun saat itu, kompetisi sepak bola Indonesia setop karena PSSI dibekukan oleh FIFA.