Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bangun Jamban Jadi Prioritas Desa Sakti dalam Penggunaan Dandes

Jamban merupakan hal penting bagi masyarakat, jadi saya mengimbau kepada seluruh pemerintah desa agar menganggarkan untuk pembangunan

Penulis: Nielton Durado | Editor:
TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO
Jamban menjadi Prioritas Pembangunan Dana Desa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU– Pemanfaatan Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa(DD/ADD) Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan(Bolsel) dituntut harus tepat sasaran dan tepat guna.

Hal itu disampaikan Bupati Iskandar Kamaru setiap kali melakukan pertemuan dengan para Sangadi (Kepala Desa).

Menurut Kamaru, anggaran yang dikelola oleh desa harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat, agar upaya pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan bisa terealisasi.

“Jamban merupakan hal penting bagi masyarakat, jadi saya mengimbau kepada seluruh pemerintah desa agar menganggarkan untuk pembangunan jamban, karena target kita angka kemiskinan di Bolsel bisa mengalami penurunan signifikan,” katanya.

Baca: Bupati Bolsel Tegaskan ASN yang Terlibat Pemilu 2019 Akan Kena Sanksi

Instruksi Kamaru langsung ditindaklanjuti oleh hampir semua desa di Bolsel. Terbukti Desa Sakti, Kecamatan Posigadan menanggarkan pembangunan 13 unit jamban pada tahun anggaran 2018.

Jamban yang didanai melalui Dana Desa tersebut, sudah dinikmati warga Desa Sakti. Hal itu diakui Sangadi Sakti, Safwan Mohi beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah tiga belas unit jamban sudah rampung dan sudah difungsikan belum lama ini,” ujarnya, Selasa (19/2/2019).

Baca: BPK Datang ke Bolsel, Bupati Minta SPKD Jangan Ada ke Luar Daerah

Lanjutnya, anggaran pembangunan 13 unit jamban ini berbandrol Rp 130 juta. “Per unitnya menelan biaya sepuluh juta rupiah, jadi total keseluruhan seratus tiga puluh juta rupiah,” sebutnya.

Sangadi yang memimpin sekira 220 KK ini mengaku tahun ini kembali menganggarkan pembangunan 7 unit jamban.

Baca: Bolsel Kucurkan Rp 25 Miliar untuk Dana Desa

“Jamban ini penting bagi masyarakat, karena jamban merupakan salah satu kriteria masyarakat miskin. Makanya pembangunan jamban ini menjadi program prioritas desa kami. Namun karena keterbatasan anggaran, pembangunannya dilakukan bertahap,” ungkapnya.

Dirinya berharap, dengan dibangunnya jamban di desa yang ia pimpin, masyarakat di desanya tidak ada lagi yang buang air besar(BAB) disembarang tempat, terutama di sungai.

“Perda tentang larangan BAB sudah ada, makanya saya berharap dengan dibangunnya tiga belas unit jamban ini tidak ada lagi masyarakat yang buang air disembarang tempat. Silahkan gunakan dan rawat fasilitas yang sudah dibangun,” tandasnya. (nie)

Berita Populer: Ternyata Ini Alasan Jokowi Pegang Pulpen Saat Debat Pilpres, Menurut Pakar Mikro Ekspresi

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved