Heboh Postingan Oknum Polisi Lakukan Pengeroyokan di Benteng Moraya,Netizen Sulut Malah Bully Korban
Diakhir tulisannya, Virginn mempertanyakan sikap seorang polisi yang seharusnya jadi contoh yang baik tapi malah bertindak semena-mena
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Heboh Postingan Oknum Polisi Lakukan Pengeroyokan di Benteng Moraya, Netizen Sulut Malah Bully Korban
TRIBUNMNADO.CO.ID, TONDANO - Warganet Sulawesi Utara (Sulut), dihebohkan dengan sebuah postingan soal pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi yang bertugas di Ditpolairud Bitung bernama Juteri Sumampouw, (19) terhadap seorang pria bernama Joell Kandouw.
Postingan itu diunggah dan dibagikan oleh seorang wanita yang mengaku sebagai kakak dari korban pengeroyokan.

Dalam unggahan yang ditulis dan dibagikan oleh wanita dengan akun Facebook Virginn Loretta itu di grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado, 15 jam lalu, Minggu (17/02/2018) sekira pukul 20.00 Wita itu, dituliskan jika lokasi penganiayaan itu berlangsung di sekitar Benteng Moraya, Tondano, Sulut.
Sedangkan untuk pelakunya, sang pengunggah menuliskan jika yang melakukannya adalah seorang anggota polisi bernama Juterry Gregori Sumampow alias Terry.
Virginn juga menjelaskan jika penganiayaan tersebut juga berujung pada pengeroyokan yang dilakukan oleh si oknum polisi dibantu oleh ayah, paman, serta teman-teman dari si oknum polisi tersebut.
Baca: Tersandung Kasus Penganiayaan, Kadis PUPR Manado: Pelapor Diseret Satpol PP karena Buat Keributan
Baca: Terbukti Melakukan Penganiayaan 13 Orang Taruna Akpol Dipecat
Baca: Stefanus Roy Rening: Motif Dugaan Penganiayaan Pegawai KPK adalah OTT yang Gagal
Baca: 14 Hari Buron, Tersangka Penganiayaan Ditangkap Tim Paniki Polresta Manado
Kejadian itu, tulis Virginn terjadi dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.
Lanjut Virginn, selain adiknya mendapat pukulan berkali-kali dengan menggunakan kayu yang terdapat paku, kata Virginn, adiknya juga mendapat lima kali tusukan benda tajam dibagian paha, betis, dan bokong.
Sang pengunggah juga menulisan jika pihak keluarganya tidak akan tingga diam dan akan terus mengusut kasus ini sampai selesai.
Virginn juga menyayangkan terjadinya pengeroyokan tersebut.
Dituliskannya juga jika memang adiknya melakukan kesalahan, tidak harus diberi pelajaran dengan cara seperti itu.
Kata Virginn jika ingin memberi pelajaran cukup saja dengan memukul, menendang, atau dengan menonjok tapi bukan dengan mengunakan senjata tajam.
Hal itu karena menurut Virginn, pengeroyokan dengan menggunakan sajam adalah sikap pengecut.
Dia pun menegaskan jika korban atau adiknya merupakan orang, dan bukannya binatang.
Diakhir tulisannya, Virginn mempertanyakan sikap seorang polisi yang seharusnya jadi contoh yang baik tapi malah bertindak semena-mena.
Tulis Vriginn, namanya salah, tetap salah, semoga hukum bisa ditegakkan.
Sontak, postingan itu langsung dibanjiri komentar warganet.
Awalnya, netizen menyalahkan si oknum polisi yang dimaksud oleh Virginn.
Namun, postingan itu kemudian berbalik arah menyerang Virginn.
Baca: Polisi Batal Periksa Pegawai KPK yang Menjadi Korban Penganiayaan
Baca: Juru Parkir Diringkus Polisi Gara-gara Sebar Video Mesum Pelajar
Baca: Kronologi Tewasnya Pembalap Muda Indonesia M Zaki Versi Kepolisian
Baca: 12 Foto Coolnya M Zaky, Pebalap Indonesia yang Tewas Ditikam Debt Collector, Ada yang Saat Buka Baju
Baca: Ini Jadwal MotoGP 2019, Marc Marquez Masih Jadi Lawan Berat Para Pebalap
Usut punya usut, ternyata kejadian pengeroyokan itu berawal dari ulah korban dan teman-temannya yang terlebih dahulu mengeroyok si anggota Ditpolairud Bitung (Juteri Sumampouw) dan rekannya, Renaldi Tumengkol.
Menurut laporan polisi LP Nomor : LP/05/II/2019/Resmin/Sek-Rul-Tondano tertanggal 17 Februari 2019, tentang perkara aniaya/keroyok, tertulis yang menjadi korban adalah pelapor dengan nama Juteri Sumampouw pekerjaan Polri.
Dalam kronlogi yang tertulis dalam laporan polisi itu, bahwa pada hari Minggu tanggal 17 Februari 2019 jam 00.30 Wita korban (Juteri Sumampouw) dan rekannya Renaldi Tumengkol datang di Benteng Moraya.
Juteri yang sementara berdiri disamping mobil, tiba-tiba didatangi sepeda motor merk Honda Beat warna putih nomor polisi tidak jelas dari arah Kelurahan Roong berboncengan tiga.
Dimana dua orang yang duduk dibelakang memegang sajam dan yg duduk paling belakang menggunakan jaket warna gelap.
Tak lama kemudian motor itu berhenti lalu ketiga orang tersebut turun dari motor dan langsung menganiaya salah satu pengunjung yang berada di belakang mobil yg di bawa oleh korban anggota polisi.
Selanjutnya ketiga orang tersebut mendekati anggota polisi dan tanpa bertanya-tanya langsung menganiaya polisi.
Meski sempat mengaku anggota polisi, namun para tersangka, tetap menganiaya Juteri Sumampouw dengan sajam.
Salah satu dari tiga tersangka bahkan sempat menusuk Juteri dengan pisau. Beruntung masih bisa ditangkis Juteri dengan tanggan hingga mengakibatkan luka iris ditangan kiri.
Hingga berita ini diturunkan, postingan yang diunggah oleh Virginn Loretta itu sudah 339 kali dibagikan, dan sudah 1,3 ribu kali dikomentari, dengan 2,1 tanggapan.
Berikut postingan Virginn Loretta soal oknum polisi lakukan pengeroyokan terhadap adiknya di Benteng Moraya, yang malah dibully oleh Netizen Sulut.

Berikut sebagian komentar netizen:
Ririn: Rupa-rupanya dorang2 ini yang beking Besae Tondano, orang da dtg santai di benteng moraya kong dorang stell jago main2 sok, so bawa sajam kong main pukul, serta ta sua deng komdan laju2 ba posting bilang korban wkwkwkkkkkk baeleh komdan ada latihan sadiki, klo kasiang nda latihan kage so almarhum leh
Novitha JoeNew: Mo cari top nie d ba posting,so salah mo stelll le
Noman Cheney Vaam Lotulung II: Setau Kita nda Mungkin Aparat Kepolisian Bertindak Seperti itu kalau Bukan nyawanya Sedang Terancam..ini Pelajaran...Bagaimana Ketika Orang2 da santai kong datang Gerombolan Memakai Sajam..padahal Sang Korban Pun Ada Senpi.....Untung Korban Tidak Gelap Mata...Alias Tidak Di Tembak....Jadi Pelajaran Agar Semua Jangan Bertindak Gegabah Apalagi Sudah dalam Pengaruh Miras..
Semoga kejadian ini Jangan Terulang Kembali Di Kemudian Hari....Ator jo secara Kekeluargaan Karna Anggota Polisi lhe disini Sebagai Korban
Chrisnawati Kusaling Gosal: Mana dang tanta yg ba apdate ini postingan....co kse klarifikasi dlu,,.jangan kuat ba posting kong nda bertanggungjawab.....bukang dapa bully....
Christo Rolando: Baeleh qt da baca koment ka atas.... ternyata kote ckcckckk, klo org biasa nga bking bgtu tuama, so lama dong potong se mati, baeleh ini aparat, bagus da temba di kaki kase keso pa dia..... polisi juga manusia, klo ngoni so anjing2 masa polisi cma mo haga, yg pasti polote dulu nn tuama
Chrisnawati Kusaling Gosal: So itu kwa tu ade jha ajar buat menghargai seseorang,,.jgn kse biar tu ade kong jdi preman kampung,, stel mo bage anggota laste dpa injang lebe dlu, kong posting lee ksna blg dpe ade yg teraniaya.....pdhal so salah
Clint Michael Kawuwung: Kalo stel preman jangan ba klak...bgimna ini kata..bertobat jo...masih bae drg kase sisa akang napas..
Jessica Rumate: Up dapa bully bale

Baca: Polsek Modoinding Bawa Tiga Tersangka Kasus Penganiayaan ke Gereja

Disclamer: Hingga berita ini diturunkan, Tribunmanado.co.id, sementara melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.
(Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)
TONTON JUGA: