Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cap Go Meh di Manado, Polresta Manado Akan Turunkan 200 Personel

Dalam surat itu disebutkan jumlah personel pengamanan untuk prosesi keagamaan umat Tri Dharma tersebut adalah 200 orang.

Penulis: | Editor: maximus conterius
Tribun Manado
Umat Tri Dharma bersembahyang di Klenteng Ban Hin Kiong, kawasan pecinan, sehari jelang perayaan Cap Go Meh, Senin (18/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Manado Dedy Manlesu

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Polresta Manado akan terlibat dalam prosesi Goan Siau atau Cap Go Meh di kawasan pecinan Manado, Selasa (19/2/2019).

Sebanyak 200 personel akan diturunkan untuk mengamankan prosesi, termasuk mengatur arus lalu lintas yang menjadi rute prosesi Cap Go Meh.

Kasubag Humas Polresta Manado Iptu T Oroh mengatakan, Kapolresta Kombes Benny Bawensel telah mengeluarkan surat perintah dengan nomor Sprin/175/II/2019 tertanggal 18 Februari 2019.

Dalam surat itu disebutkan jumlah personel pengamanan untuk prosesi keagamaan umat Tri Dharma tersebut adalah 200 orang.

"Ada 200 personel di turunkan untuk amankan Cap Go Meh atau Tapikong pada besok hari," ujarnya.

Baca: Vicky: Cap Go Meh Masuk Kalender Pariwisata Manado

Baca: Della Tumbuan Antusias Saksikan Ritual Cap Go Meh

Cap Go Meh merupakan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia

Istilah ini berasal dari dialek Hokkian dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (cap: sepuluh, go: lima, meh: malam).

Pada prosesi besok (Selasa), sebanyak 12 Tang Sin dari 10 klenteng (KBBI: kelenteng) di Manado akan tampil dalam prosesi Goan Siau atau Cap Go Meh di Manado.

Ridwan Sanyoto, Ketua Panitia Goan Siau, mengatakan, prosesi akan dimulai di depan Klenteng Ban Hin Kiong.

"Akan dimulai pukul 15.00 Wita, rute sama seperti tahun sebelumnya yakni rute kupu-kupu mengitari Kampung Cina (pecinan)," kata dia.

Baca: Besok Cap Go Meh di Manado, 12 Tang Sin Akan Tampil, Ada Ritual Khusus yang Harus Dijalani

Baca: Pemkot Kotamobagu Dukung Perayaan Cap Go Meh 2019

Dikatakan Ridwan, arak-arakan terdiri dari barisan ritual dan non-ritual.

Barisan ritual terdiri dari kereta, kuda Lo Tjia, pikulan, serta Tang Sin.

"Sementara untuk non-ritual ada budaya lokal seperti tarian Kabasaran, akan ditampilkan pula simbol kerukunan antarumat beragama yakni para tokoh agama dari semua agama," kata dia.

Johan Rawung, Wakil Ketua Klenteng Kwan Kong, mengatakan, umat Tridharma sudah melakukan sejumlah persiapan, di antaranya pembersihan peralatan yang akan digunakan dalam prosesi.

"Para peserta juga sudah menyiapkan rohani dengan tidak memakan makanan yang beryawa," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved