Mengenal Sosok Oma Mas yang Ditemukan Membusuk, Wagub Steven: Banyak Beri Inspirasi Secara Pribadi
Jasad Oma Mas Fein Ompi (83) (sebelumnya diberitakan Masje Ompi) warga Kelurahan Bumi Beringin, Kota Manado yang ditemukan hampir membusuk
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jasad Oma Mas Fein Ompi (83) (sebelumnya diberitakan Masje Ompi) warga Kelurahan Bumi Beringin, Kota Manado yang ditemukan hampir membusuk di rumahnya pada Rabu (13/2/2019)
Jenazahnya sudah dimakamkan pada Kamis (14/2/2019)
Namun, Kisah hidup istri Mantan Bupati Bolmong Mayor Inf Daan Olli ini menarik untuk diceritakan.
Mayor Inf Daan Olli adalah Bupati Bolaang Mongondow periode 1960 - 1965.
Oma Mas ternyata sudah lama hidup seorang diri. Dia dan suaminya yang sudah lebih dulu meninggal dunia dikabarkan tak memiliki anak.
Heri Lampus, Kepala Lingkungan II, Bumi Beringin mengungkapkan Oma Mas selama ini tinggal sendirian. Dia tinggal dirumah tersebut sejak 1960-an saat zaman Gubernur HV Worang.
Baca: BREAKING NEWS: Heboh Penemuan Mayat Wanita di Kompleks Rudis Wali Kota Manado
Baca: Ini Foto Suami Oma Masje Ompi Semasa Bupati, Banyak ASN Bolmong Tak Lagi Mengenal Almarhumah
Baca: Inilah Riwayat Hidup Masje Ompi, Wanita yang Ditemukan Tewas di Kompleks Rumah Dinas Wali Kota

"Model rumah pertama di rudis adalah seperti ini," katanya.
Menurutnya, meski tinggal sendiri, Oma Mas tergolong supel bergaul. Oma Oma sering ikut kegiatan dan tak pernah absen dari ibadah.
"Saya sendiri kerap dihubungi oma lewat telpon, " kata dia.
Sosok Oma Mas ternyata sangat terkenal di kalangan pejabat Sulut dan pelayanan GMIM.
Tak hanya, karena kediamannya berada di kawasan perumahan wali kota Manado dan gubernur Sulut serta para pejabat pemprov lainnya. Tapi Oma Mas aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan gerejawi hingga akhir hayatnya.
"Dapat kabar duka, rasa-rasanya tidak hanya saya melainkan kita semua terkejut," kata Wakil Gubernur Provinsi Sulut Penatua Steven Kandouw, di GMIM Eben Eben Heazer Bumi Beringin.
Steven Kandouw mengungkapkan Oma Mas nyaris tak pernah sakit dan selalu enerjik.
Baca: Viral Seorang Wanita di Sulut Curhat di Facebook, Suami Selingkuh hingga Menikah di Hari Valentine
Baca: Tanggapan Dekan FMIPA Unsrat Prof Benny Pinontoan soal Unggahan Mantan Istri, Prof Winda yang Viral
Baca: Heboh Seorang Wanita Beri Ucapan Selamat Pernikahan ke Mantan Suami dengan Selingkuhan Lebih Muda
Dia dan keluarga sangat dekat dengan oma Mas, bukan hanya saat menjabat Ketua DPRD Sulut aatu wagub Sulut tapi sejak ia muda. Dia dan istri Devi Kartika Tanos sudah mengenal Oma Mas sejak masa pacaran era 1990-an.
"Teringat waktu era tahun 97 dan 98 setiap ibadah kolom almarhum sangat rajin dan memberi teladan di tengah jemaat maupun masyarakat. Banyak berikan inspirasi secara pribadi dan boleh jadi inspirasi semua," kenang Ketua Komda Lansia Sulut ini.
Dia mengungkapkan ada dua hal yang perlu dijadikan panutan dari Oma Mas yakni determinasi.
"Tidak pernah mengeluh masalah finansial dan material setiap bertemu. Determinasi dan daya tahun hidup yang luar biasa. Jarang ada orang seperti almarhum," tambahnya.
Oma Mas tak pernah meninggalkan pelayanan mulai kolom, jemaat hingga sinode.
"Dua tahun lalu bertemu di Ratahan Minahasa Tenggara (Mitra) dalam rangka hari lansia dan Tahun lalu di Walenetou Tondano Minahasa masih juga hadir," kenangnya.
Katanya, teladan kedua yakni kemampuan untuk bertahan dalam segala hal di tengah keterbatasan, memotivasi, men-drive semua untuk aktif dalam kehidupan gereja.
"Dengan peristiwa duka ini membawa kita pada apa yang diwariskan almarhum, kemampuan untuk bertahan hidup dan determinasi. Simpati, empati dan apresiasi untuk almarhum bagi kita semua yang ditinggalkan jadi patokan dan roll model untuk rajin ke kolom, beribadah dan rajin memberi," tandasnya

Pencetus Nama GMIM Eben Heazer Bumi Beringin
Penatua Jeffry Salilo, Wakil Ketua BPMJ GMIM Eben Haezer Bumi Beringin mengatakan, almarhumah Masje Ompi merupakan tua-tua jemaat yang ditokohkan dan menjadi inspirator jemaat. Dialah penggagas nama Eben Haezer Bumi Beringin.
Masje Ompi, katanya, aktif dalam setiap kegiatan ibadah gereja dan kolom sampai akhir hayatnya.
"Kami rindu dengan ide, gagasan brilian, teguran cara berpikir kritis beliau," ujar penatua Salilo.
Selama 20 tahun almarhumah menjadi pelsus, sejak 1974 sampai 1994 dan selanjutnya menjadi syamas.
Kehidupan almarhumah, kata Salilo, memberi arti bagi jemaat, bagi keluarga, dan bagi semua orang.
Almarhum banyak memberi buah dan menjadi berkat bagi sesama manusia.
Oma Masje adalah orang Kristen sejati yang takut akan Tuhan dan hidup penuh pengharapan.
Selain ulet, almarhumah adalah pekerja keras dan kritis dalam menyikapi berbagai persoalan.
Sikap dan tindakannya berdampak luar biasa bagi jemaat dan masyarakat.
"Bentuk perhormatan, apresiasi, dan respek terhadap almarhumah, bisa dilihat dari banyaknya pelayat yang datang ke rumah duka," tambahnya.
Jeffry berharap keluarga yang ditinggalkan tidak larut dalam duka cita.
Semua kebaikan yang ditinggalkan almarhum, katanya, harus menjadi teladan dan contoh bagi keluarga dan jemaat.

Riwayat Hidup
Berdasarkan riwayat hidup yang dibacakan Pnt WKI Jemaat GMIM Eben Heazer Bumi Beringin Dr Sandra Koruwa Kalesaran.
Oma Mesye menjadi paniti berdirinya GMIM Eben Heazer Bumi Beringin pada 1966 dan menjabat ketua III.
8 Februari1967, gedung gereja berdiri dan penyebutan nama jemaat Eben Heazer diusulkan dalam rapat panitia pendirian gereja. Penasahet diberi kesempatan ke peserta rapat untuk usulkan nama.
"Almarhum mengusulkan nama gereja GMIM Eben Heazer. Diambil dari 1 Smauel 7 ayat 12 dan diterima. Usai gereja di bangun menggunakan Eben Heazer hingga saat ini," ucap Sandra
Berikut riwayat hidup almarhumah yang disemayamkan di gedung Gereja GMIM Eben Heazer dan dikebumikan di pekuburan Kuhun Jalan 17 Agustus Manado.
- Nama: Mas Fein Ompi
- Lahir: 28 April 1935,
- Ayah: Alexander Hendrik Ompi
- Ibu: Yacoba Ompi Lumanau,
- Suami: Bapak Olii mantan Bupati Bolmong 1960 sampai 1965
- Kakak beradik: Dolly, Joni, Adri, Hari Fantje semuanya almarhum
- Keluarga terdekat yang masih hidup, anak dari Hari Fantje Ompi
- Pendiri persatuan wantia Kristen Indonesia tahun 1960,
- Pendiri SLB tuna netra Bartemeus Manado dan panti tuna netra sebagai sekretaris panti dan penyelenggara SLB
- Pelayanan khusus di jemaat GMIM Eben Heazer Bumi Beringin,
- Pendiri Jemaat
- Periode Pelayanan di Jemaat:
- Tahun 1974-1977 syamas kolom 1A
- Tahun 1978-1981 syamas kolom 5
- Tahun 1982-1985 syamas kolom 7
- Tahun 1986-1989 syamas kolom 7
- 1990-1994 syamas kolom 7
13. Tutup usia 83 tahun 10 bulan
TONTON JUGA