Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Facebook Mempertemukan Ibu dan Anak yang Terpisah Puluhan Tahun

Sejak berusia dua tahun, Noor Lisa (24), warga Sragen, Jawa Tengah, berpisah dengan ibu.

Editor:
Bangka Post
Lisa digendong bapaknya saat masih kecil 

Saat itu, ibunya yang bernama Ismiyatik dan ayahnya yang bernama Supardi sama-sama bekerja di Kuala Lumpur.

Menurut cerita yang ia dengar, ayah dan ibunya bertemu di bandara saat sama-sama akan bekerja ke luar negeri.

Sekitar tahun 1993-1994, mereka menikah di Sragen dan kembali ke Kuala Lumpur untuk bekerja.

 Saat Lisa berusia 2 tahun, orang tuanya bercerai dan Lisa dibawa ke Sragen oleh ayahnya dan tidak pernah lagi bertemu dengan ibu kandungnya.

"Saya sudah tidak ingat lagi wajah ibu saya karena masih kecil usia 2 tahun tapi saya ingat betul jika saya menangis keras dan dipeluk Bapak ketika Ibu pergi. Saya ingat itu pertemuan terakhir dengan Ibu di Kuala Lumpur," cerita Lisa.

Lisa kecil kemudian diasuh oleh nenek dari pihaknya ayahnya.

Kemudian, ayahnya menikah lagi dan dia tinggal bersama keluarga baru ayahnya.

Saat itu, Lisa mengaku sempat melupakan ibu kandungnya dan kembali mengingat sang ibu saat dia duduk di bangku sekolah dasar.

"Ayah saya sempat menyebut-nyebut nama ibu yang katanya mau mengambil saya. Saat itu saya baru ingat kembali jika saya memiliki ibu kandung," katanya.

Keinginannya untuk bertemu ibu kandungnya dia pendam hingga duduk di bangku SMA.

Saat ia menanyakan kembali keberadaan ibu kandungnya, ayahnya marah dan menolak menjawab.

Untuk menjaga perasaan ayahnya, Lisa pun berjanji tidak akan pernah lagi bertanya hal yang sama.

Padahal, menurut Lisa, jika disuruh memilih, dia akan tetap tinggal dengan keluarga ayahnya karena sudah merawatnya mulai kecil.

Setelah menikah, Lisa tetap melanjutkan pencarian ibunya dan memilih menggunakan media sosial Facebook.

Lisa mengaku, dia hanya sekali ke Banyuwangi, itu pun saat masih kecil.

Informasi yang didapatkan dari neneknya, ibunda Lisa di tinggal di Muncar dan kakek-nenek dari ibunya bekerja sebagai nelayan, mereka tinggal di dekat pantai.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved