Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan di Kairagi

Teman Sekolah Marcelino Mongi Datang Melayat: Dia Selalu Beri Tumpangan Pulang Sampai Rumah

"Orangnya baik, dia selalu memberikan tumpangan pulang sampai ke rumah," ujarnya satu di antara teman Marcelino Mongi

Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO/DEDY MANLESU
Teman Marcelino Mongi Saat melayat 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Sekitar 70 Siswa dari SMA Eben Heazar Manado tiba di rumah duka, marcelino Mongi, Senin (11/2/2018), dengan menggunakan empat buah bus.

Kedatangan mereka untuk melihat, Marcelino Mongi untuk terakhir kalinya, yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas Jalan AA Maramis Kairagi pada Minggu (10/2/2019).

Dengan membawa karangan bunga, bersama guru, mereka masuk langsung melihat ke ruang dimana Marcelino dibaringkan dalam Peti berwarna Putih. Kedatangan mereka diterima langsung Ayah dan Ibu Marcelino Mongi.

Suasana haru langsung meliputi ruangan tersebut, tangis pecah tak terhindarkan, semua temannya larut dalam kesedihan melihat teman mereka telah terbujur kaku.

Suasana di Rumah Duka Almarhum Marcelino Mongi
Suasana di Rumah Duka Almarhum Marcelino Mongi (TRIBUNMANADO/DEDY MANLESU)

Baca: Marcelino Mongi, Remaja yang Tewas Kecelakaan Merupakan Anak Laki-laki Satu-satunya

Baca: Ayah Marcelino Mongi Ceritakan Percakapan Terakhir Sebelum Anaknya Meninggal Kecelakaan di Kairagi

Baca: Ayah Marcelino Mongi, Korban Kecelakaan Kairagi Menangis Histeris di RSUP Kandou: Apa Kita pe Salah?

Terlihat jelas Raut wajah sedih kehilangan Ayah dan Ibu Marcelino Mongi, yang sudah tak bisa lagi menahan airmatanya, seakan menyadari akan kepergian selamanya anak tersayang mereka

Salah satu teman sekolahnya, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Marcelino di sekolah anak yang baik. "Orangnya baik, dia selalu memberikan tumpangan pulang sampai ke rumah," ujarnya

Selanjutnya Keluarga Besar SMA Eben Heazer menggelar Ibadah Penghiburan. 

Marcelino adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, yang saat ini tercatat sebagai siswa tahun akhir di SMA Eben Heazer Manado.

Menurut Omanya, Marcelino telah mendaftar untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu perguruan tinggi di Bandung.

Suasana warga melihat jenazah Marcelino Mongi di depan ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado, Minggu (10/02/2019) malam.
Suasana warga melihat jenazah Marcelino Mongi di depan ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado, Minggu (10/02/2019) malam. (TRIBUNMANADO/JUFRY MANTAK)

"Dia so mendaftar kuliah di bandung, supaya dekat mamanya, yang sekarang bertugas di PU, di Jakarta, sebelumnya tugas di sini," ujarnya.

Baca: Ini Identitas Korban Tewas Kecelakaan di Jalan AA Maramis Kairagi: Lino Bukang Ngana ini Toh?

Lanjut omanya, Marcelino fasih berbahasa Jepang, karena pernah tinggal kurang lebih setahun d sana

"Pandai bahasa Jepang dia, kurang lebih setahun dia pernah tinggal di sana," ujarnya

Terlihat teman-teman Marcelino dan teman kerja ibunya, bergantian melihatnya. Beberapa sanak saudara dan tetangga ikut membantu mengatur tempat kedukaan

Seperti diberitakan Tribunmanado.co.id, Kepolisian Resor Manado (Polresta) Manado memberikan penjelasan terkait kecelakan lalu lintas yang menewaskan Marcelino Mongi (18), warga Perumahan Taman Sari, Kecamatan Mapanget, pada Minggu (10/02/2019) sekira pukul 14.00 Wita

"Sesuai olah tempat kejadian perkara (TKP) anggota saya, korban mengalami kecelakaan tunggal dengan mengendarai sepeda motor Honda CB 150 DB 5747 ME," ujar Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Risno Luas.

Katanya sesuai olah TKP, kejadian berawal korban sambil mengendarai sepeda motor bergerak dari arah Mapanget menuju Pusat Kota Manado.

Baca: Marcelino Mongi Tewas Kecelakaan Lalu Lintas di Kairagi, Teman SMA: Talalu bae Ngana pa Torang

Korban diduga hilang kendali saat jalan menurun dan berbelok ke kanan mendekati Kantor Tribun Manado. Sepeda motor keluar ke kiri lalu menabrak pembatas jalan.

Teman-teman Marcelino Mogim korban kecelakaan di Kairagi menangisi korban di RSUP Kandou
Teman-teman Marcelino Mogim korban kecelakaan di Kairagi menangisi korban di RSUP Kandou (TRIBUNMANADO/JUFRY MANTAK)

"Korban terlempar sejauh 32,20 meter dan mengalami luka robek di bagian kepala. Sementara kendaraannya terlempar sejauh 53 meter. Kecelakaan tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia di rumah sakit," tambah Luas. 

RS Kandou

Puluhan teman-teman korban dari  SMA Kristen Eben Haezar Manado tampak mendatangi ruangan Jenazah RSUP Kandou pada Minggu Sore.

Mereka menangis histeris karena kepergian warga Perumahan Taman Sari, Kairagi, Kecamatan Mapanget ini.

 "Dia satu sekolah deng torang di SMA Kristen Eben Haezar Manado," ujar seorang  temannya yang teriak dengan menangis.

"Lino, kiapa kong so bagini dang? Bukang ngana ini toh?" teriak teman-temannya yang terus menangis di depan RSUP Kamdou Manado.

"Nda mo pulang-pulang torang kalu bagini Lino. Talalu bae ngana pa torang kasiang eee," terdengar teriakan lagi dari teman lainnya.

 Ada juga yang teriak, "Tamang, torang pe kawan so nda ada kasiang. Bagimana ini ?," teriak rekannya yang lain.

 Carly Mongi, Ayah Marcelino Mongi (18) yang datang belakangan tampak menangis histeris di depan RSUP Kandou Manado.

Baca: 9 Kecelakaan di Jalur Maut Kairagi: 2 Korban Siswa Eben Haezer, Ada Terekam CCTV Tribun Manado

Pria asal Perumahan Taman Sari, Kecamatan Mapanget ini terus menangis melihat jasad anaknya terbujur kaki di ruang jenazah RSUP Kandou.

Carly Mongi terus menangis dan memeluk jenazah Marcelino yang mengalami kecelakaan tunggal itu.

"Oh Tuhan, kiapa kong jadi bagini dang? Apa kita pe salah sampe kita pe anak jadi bagini," teriak ayah korban sambil menangis.

Carly Mongi (Pakai Kaos belang-belang) saat menangisi kepergian anaknya.
Carly Mongi (Pakai Kaos belang-belang) saat menangisi kepergian anaknya. (TRIBUNMANADO/JUFRI MANTAK)

Sang Ibu dikabarkan sedang berada di Jakarta. Sehingga belum datang melihat korban di ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado.

"Dia pe mama di Jakarta kasiang," ujar rekan-rekan korban.

Menurut warga yang berada di lokasi kejadian, sosok belakangan diketahui Mercelino Mongi,  mengendarai sepeda motor besar CB 150 berwarna hitam berstiker ungu putih .

"Saat kecelakaan itu terjadi, saya ada di depan rumah saya. Tiba-tiba motor itu sudah terpelanting ke aspal," kata Felia Suka, warga Kairagi.

Baca: Cerita Oma Tentang Marcelino Mongi, Remaja Tewas Kecelakaan di Kairagi, Rencana Kuliah di Bandung

"Sedangkan si pengendara tubuhnya terlepar beberapa kali sebelum akhirnya kepalanya membentur pembatas jalan," tambahnya

Lanjut Felia, sebelum kejadian, ia terlebih dahulu mendengar suara motor yang saling kejar-kejaran.

"Iya tadi dengar suara bising motor kejar-kejaran. Jadi sih motor hitam yang dikendarai korban itu sedang mengejar motor racing yang ada di depannya. Namun saya kurang tahu apa yang menjadi penyebab ia mengejarnya," tambah warga lainnya bernama Ebe kepada Tribunmanado.co.id di lokasi kejadian.

"Pokoknya saya kaget motor itu sudah jatuh dan pria yang pakai kaus hitam menggunakan kaca mata itu sudah terlempar ke jalan," tambahnya. (dmm)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved