Warga Afganistan di Rudenim Manado Bakar Diri, Ini Kata Dosen Hukum Internasional Soal Status Mereka
Pemuda Afganistan di Rudenim Manado Bakar Diri, Ini Tanggapan Dosen Hukum Internasional Unsrat Soal Statusnya
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
"Paman saya Muhammad Rahim, saat itu berdiri di samping saya, saat saya memasang korek api, saya langsung tebakar. Ternyata paman saya juga ikut terbakar," tambahnya.
Kedua dilarikan ke RS RW Mongisidi lalu dirujuk ke RSUP Prof Kandou Manado untuk mendapatkan perawatan medis.
Aksi protes Sajjad tersebut, sebenarnya sudah dilakukan penghuni Rudenim Manado lainnya dalam beberapa tahun terakhir.
Sajjad sudah tinggal selama 9 tahun di Rudenim Manado.
Dia bahkan menghabiskan kuliahnya di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado pada 2018 silam
Beberapa tahun terakhir, penghuni rudenim Manado terus menggelar demo dan aksi mogok makan untuk memprotes kebijakan pemerintah Indonesia dan PBB
Bahkan satu keluarga memberi anak mereka dengan nama "Tahanan PBB" dan Tahanan PBB Dua"
Aksi mereka mogok makan diantaranya meminta agar mereka bisa dipindahkan ke Commumity House.
Mereka menilai tinggal di rudenim bak hidup dalam penjara.
Sedangkan dalam Commumity House bisa berinteraksi dengan penduduk setempat.
Adapula menuntut diberi suaka ke Australia dan Amerika Serikat
TONTON JUGA: