Tiga Tahun OD-SK, Ini Keberhasilan dan Hal yang Harus Dibenahi di Sektor Pariwisata Menurut Pengamat
Jelly Walansendow, Dosen Pariwisata Universitas Katolik De La Salle menilai banyak keberhasilan Olly Dondokambey-Steven Kandouw di bidang pariwisata
Penulis: | Editor: David_Kusuma
Tiga Tahun OD-SK, Ini Keberhasilan dan Hal yang Harus Dibenahi di Pariwisata Menurut Pengamat
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jelly Walansendow, Dosen Pariwisata di Universitas Katolik De La Salle menilai banyak keberhasilan Olly Dondokambey-Steven Kandouw dalam bidang pariwisata di tiga tahun kepemimpinan mereka. Ia juga menyebut ada yang perlu dibenahi.
"Dalam Pengembangan SDM, OD-SK menempatkan pejabat sesuai dengan kompetensi. Mereka juga bekerja sama dengan Bidang Kelembagaan dan Kerjasama Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Pariwisata Provinsi Sulut dan Kota Manado untuk pelatihan SDM bersertifikasi seperti Asesor Tour Guide, MICE, SPA, dan sebagainya untuk menunjang industri pariwisata,” ujarnya.
Ada juga pelatihan untuk stake holder pariwisata (ASITA, TAS, HPI, ASPI).
Ia mengatakan, untuk aksesibilitas (infrastruktur/ sarana- prasarana) tergolong baik.
Baca: Kemajuan Pariwisata Sulut, Penerbangan Perdana Sriwijaya Air Rute Hangzhou - Manado Berjalan Sukses
Baca: Dubes China Bawa Investor Pariwisata ke Sulut
Baca: Adriana Dondokambey Ingin Pariwisata Sulut Berbasis Kearifan Lokal
Baca: Tingkatkan Konektivitas Pariwisata, Sriwijaya Air Ramaikan Penerbangan Langsung Manado – China
Apalagi penetapan KEK Likupang oleh pemerintah pusat yang disambut sangat antusias oleh Pemprov, dalam hal ini OD-SK sebagai upaya memajukan pariwisata daerah didukung oleh kadispar se-kabupaten/ kota di Sulut.
"Amenitas seperti taman, rumah makan, hotel, toko cenderamata dan berbagai fasilitas untuk wisatawan sudah cukup memadai. Namun alangkah baiknya melibatkan industri berbasis masyarakat, agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh segelintir pengusaha tetapi juga oleh masyarakat,” ujarnya.
“Penyadaran dan pelatihan serta pendampingan terus-menerus wajib dilakukan kepada masyarakat, agar membangkitkan jiwa wirausaha dan tak sepenuhnya bergantung kepada pemerintah," ujarnya.

Untuk atraksi, berbagai pemilihan atau lomba ke-putrian atau ke-dutaan yang dilakukan sangat baik. Selain mengasah kemampuan dan kepercayaan diri, mereka mempromosikan produk daerah seperti kaeng atau batik daerah.
"Tapi sesudah kegiatan berlangsung, para finalis tidak dilibatkan dan diberdayakan secara maksimal. Hanya sebagai penerima tamu kegiatan daerah, padahal mereka bisa dipromosikan untuk direkrut oleh lembaga kedinasan dan menjadi corong promosi wisata daerah," katanya.
Para duta katanya bisa juga dirangkul oleh Komunitas Gerenasi Muda Pesona Indonesia (GENPI), lewat berbagai kegiatan positif khususnya promosi pariwisata daerah.
GENPI Sulut sudah resmi dilantik, sebaiknya upaya sosialisasi kegiatan ditingkatkan terus- menerus.
"Contohnya melibatkan semua mahasiswa-i Fakultas Pariwisata ( Fakultas Pariwasata Unika De La Salle, Politeknik Manado, STIPAR, STIEPAR, Unsrat & Unima). Saya yakin banyak grup/ Sanggar/ Komunitas mahasiswa-mahasiswi, pariwisata di Sulut ini, tapi belum kelihatan perannya dalam mengisi berbagai tempat atraksi di kota Manado dan Sulut. Ada baiknya menyiapkan tempat pementasan atau atraksi kesenian yang bisa dinikmati masyarakat atau pengunjung selain TKB," ujarnya.
Yang perlu ditambah dan dibenahi katanya taman kota, pengolahan sampah atau drainase, dan lampu jalan.
Juga perlu ada tempat pentas seni, ruang atau tempat untuk para kawula muda ber-ekspresi diri dalan bidang seni karikatur, tradisional dan modern dance dan lain sebagainya.
"Perlu mengajak generasi muda untuk cinta lingkungan misalnya dengan menanam pohon, atau bersih-bersih sampah," katanya.