Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Relokasi Pengungsi Karangetang: Begini Alasan Bupati Sitaro

Bantuan untuk pengungsi Gunung Karangetang terus mengalir ke Siau, Kabupaten Kepulauan Siau

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS
Pengungsi gunung Karangetang sedang diperiksa kesehatannya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU – Bantuan untuk pengungsi Gunung Karangetang terus mengalir ke Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro. Polres Sangihe serahkan bantuan untuk pengungsi. Bantuan yang dibawa merupakan bantuan dari Kapolda Sulut Irjen Pol Sigid Harjanto berupa bahan makanan dan air minum.

"Khususnya kami berikan air minum lantaran saya laporkan ke pimpinan yaitu Kapolda bahwa pengungsi mengonsumsi air hujan sehingga dikirimkan air minum," kata Kapolres Sangihe, AKBP Ferdinan Napitu, Kamis (6/2/2019).

Ia berharap agar bencana alam ini segera berlalu dan masyarakat bisa melaluinya dengan baik. "Kalau pemerintah menyiapkan shelter itu sudah terbaik, dan tentunya pemerintah sudah melihat untung dan rugi," kata dia.

Ia mengatakan, kesehatan dan kesejahteraan jadi perhatian pemerintah. "Kita tidak menghendaki adanya korban jiwa," ujar dia.

"Besok kami akan kirimkan bantuan ke Batubulan, menggunakan kapal," ujarnya.
Ia juga mengingatkan kepada pengungsi untuk mengunci pintu rumah saat meninggalkan rumah kemudian mengungsi.

"Kami akan melakukan patroli pengamanan terhadap rumah pengungsi yang ditinggalkan," jelasnya.
Bantuan diterima Bupati Evangelian didampingi Wakil Bupati John Palandung, kemudian diserahkan kepada pengungsi di GMIST Nazaret Niambangeng. "Terima kasih untuk bantuannya, salam kepada pimpinan Polda Sulut," Kata Bupati Sitaro.

Revisung Pangulimang, pengungsi mengatakan, bantuan yang diberikan sangat membantu mereka di pengungsian.

"Sudah mencukupi sampai sekarang, terima kasih atas bantuannya," ujar dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro kirim bantuan untuk warga yang mengungsi di Kampung Batubulan.

Bantuan dikirim menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Pehe lantaran akses jalan darat sudah putus tertutup guguran lava.

Bantuan yang dibawa berupa bahan makanan, makanan bayi, obat-obatan, matras, termasuk bahan bakar minyak untuk genset. "Itu untuk kebutuhan selama 14 hari," ujar Bob Wauten, Kepala BPBD Sitaro.

Selain ke Batubulan, batuan juga dikirimkan ke Kawahang untuk warga yang mengungsi di GMIST Nazaret Niambangeng menggunakan mobil.

Ia menjelaskan, sejauh ini bantuan yang diberikan berasal dari DPRD, Kodim 1301 Sangihe, Dinsos, Polda Sulut, BPBD Provinsi, BPBD Sitaro, dan BNPB, juga BRI Cabang Sangihe.

"Bantuan yang datang kita kumpulkan ke poskos penanggulangan bencana dan kita salurkan ke lokasi bencana sesuai dengan perencanaan," ujar dia.

Ia menjelaskan bantuan yang masuk berupa tempat matras, tikar, logistik, makanan siap saji, sembako yang disesuaikan dengan kebutuhan pengungsi. "Masih membutuhkan air bersih juga, termasuk matras dan BBM," jelas dia.

Bupati Sitaro saat  Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Karangetang di Batubulan yang terisolir
Bupati Sitaro saat Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Karangetang di Batubulan yang terisolir (Istimewa)

Minta Bantuan TNI Buka Jalur Darat

Guguran lava semakin panjang dan melebar, pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro sudah melakukan beberapa tindakan dan penanganan.

Berikut wawancara bersama Bupati Sitaro Evangelian Sasingen.

Bagaimana kondisi gunung api Karangetang saat ini?

Pemantauan lewat laut tadi, memang kondisi guguran lava lebih parah lagi, sudah sampai ke laut aliran lavanya, selain ke laut sudah melebar juga ke arah kampung.

Berapa kampung yang diungsikan ke mana saja warga diungsikan?

Warga Kawahang dan Batubulan yang rumahnya berdekatan dengan guguran lava. Mereka diungsikan di GMIST Nazaret Niambangeng Kawahang dan ada yang di Balai Kampung Batubulan namun sudah dipindahkan ke Sekolah GMIST Batubulan yang lebih aman.

Tindakan apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro untuk menjamin kesejahteraan pengungsi?

Kami terus menyalurkan bantuan kepada pengungsi, baik bantuan dari pemerintah Sitaro, juga bantuan yang terkumpul di posko penanggulangan bencana. Ada makanan, selimut, matras, dan obat-obatan.

Kendala apa yang dihadapi untuk penyaluran bantuan bencana saat ini?

Kendalanya masalah cuaca, sebab bantuan ke Batubulan saat ini harus melewati laut, sehingga kami juga harus meminta bantuan dari Basarnas dan KAL untuk penyaluran bantuan. Tapi kami tetap berusaha untuk melakukan suplai makanan ke sana, sebab kampung Batubulan sudah terisolir. Kalau ke Kawahang lancar penyalurannya lantaran cuma lewat darat saja.

Berapa daerah yang terdampak bencana Gunung Karangetang dan apa solusinya?

Ada empat kecamatan yang terkena dampak, khusus abu gunung, dan kami sudah menyebarkan masker, kami masih punya stok banyak juga.

Apa rencana ke depan untuk pengungsi?

Rencana yang di Kawahang akan dipindahkan ke shelter. Sementara untuk yang di Batubulan nanti kami akan instruksikan agar warga dan Batubulan dan Nameng untuk kerja bakti membuka jalan agar bisa dilalui kendaraan dari Nameng, juga akan minta bantuan TNI dan Polri. Jalan dari Nameng ke Batubulan itu belum bagus, supaya bantuan bisa masuk lewat jalan darat. (amg)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved