Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Misa Imlek di Ignatius Manado Dimulai Hari Ini Pukul 18.00 Wita, Ini Katakesenya

mlek di gereja Paroki Santo Ignatius Manado akan dilakukan hari nin, Selasa (05/02/2019) pukul 18.00 Wita. I

Penulis: | Editor:
Istimewa
Pastor Terry Ponomban 

 Ketiga, Gereja Katolik bukan hanya ikut merayakan Imlek tetapi juga mau mengangkat nilai-nilai luhur yang dikandungnya yang sejalan dengan azas ajaran kristiani. Misalnya perayaan syukur diangkat dalam tingkatan sakramen ekaristi yang adalah eucharestia, perayaan ucapan syukur kepada Tuhan. 

"Kita tidak bersyukur hanya di restoran, di pantai, dengan plesir dan pesta pora tetapi dalam ekaristi di gereja. Gereja mau menanamkan pentingnya pengharapan, lewat symbol musim semi; Kristuslah musim semi Gereja dan dunia, yang membawa harapan baru; Ia adalah tunas harapan, tunas kesejahteraan dan keselamatan. Selanjutnya, perayaan keluarga, menjadi kesempatan meningkatkan hormat dan kepatuhan kepada orang tua, saling hormat dan support satu sama lain sebagai anggota keluarga. Berbagi berkat dan rahmat, bukan saja melalui angpao  tetapi juga melalui berkat/hadiah rohani berupa pesan-pesan Kitab Suci, teladan-teladan dan keutamaan-keutamaan kehidupan yang positif, serta kesediaan berbagi berkat dengan mereka yang lebih membutuhkan," ujarnya.

Baca: Torang Kanal: Astrid Lengkang Katakan Imlek Momen Berdoa Bersama

Ia mengatakan beberapa hal yang khas dalam misa imlek ialah :imam dan petugas-petugas liturgi menggunakan pakaian liturgis berwarna dasar merah serta aksesoris khas yang sederhana. Bacaan Kitab Suci dibawakan dalam bahasa Mandarin dengan terjemahan bahasa Indonesia. 

 "Lagu-lagu rohani yang bernuansa Tionghoa yang cocok dengan kaidah liturgi, bisa digunakan. Begitu pula, hiasan panti imam dan gereja, sedikit ditandai aksesoris imlek seperti lampion, yang menjadi symbol lilin, terang dunia dan  pohon Mei Hwa sebagai pohon kehidupan, pohon pengharapan, pohon rahmat dan rejeki," ujarnya.

Baca: 25 Ucapan Imlek 2019 Ini Cocok Kamu Share ke Teman-temanmu yang Merayakan, Ada Artinya Juga Loh!

Ia mengatakan Gereja katolik berhati-hati dalam penggunaan aksesoris atau ritual imlek lainnya di dalam gereja, seperti penggunaan tarian Liong dan Barongsai, sebab dalam liturgi, di dalam misa, umat datang menghadap Tuhan, bukan untuk menikmati show atau pertunjukan. Liturgi bukanlah tontonan atau pertunjukan, melainkan ibadah.

"Kekhususan yang unik adalah pemberkatan jeruk yang kemudian dibagi-bagikan kepada umat di akhir misa, disertai ‘angpao Sabda’ di mana di setiap amplop merah diselipkan 1 ayat dari Kitab Suci yang kiranya menjadi ‘santapan rohani’ atau kiranya menjadi ‘bekal’ tahun baru bagi yang mendapatkannya," ujarnya. (dma)

Berita Populer: Soal Sebut Nama Prabowo, Anak Mbah Moen Akui Kertas Doa Ayahnya Bukan untuk Jokowi

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved