Ayah Viransi Tarek Ungkap Anaknya Keluar Rumah 2 Januari hingga Jasad Ditemukan di Perkebunan Kalait
Viransi Tarek Warga Kalait Keluar Rumah Bersama Seorang Pria Sejak 2 Januari, Sang Ayah: Dia Anak Perempuan Satu-satunya
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Vadri Tarek (47) warga Desa Kalait, Kabupaten Minahasa Tenggara, mengungkapkan sosok putrinya, Viransi Tarek (19) yang jasadnya ditemukan di Perkebunan Kalait, pada Senin (28/1/2019).
Vadri Tarek mengaku anaknya memang keluar rumah sejak 2 Januari 2019 bersama teman prianya.
Namun, sejak itu tak kembali lagi hingga ditemukan sudah tak bernyawa.
Awalnya dia tak menduga jenazah yang menghebohkan tersebut adalah anak kesayangannya.
Katanya, saat melihat jasad tersebut langsung mengenali celana anaknya.
Dia mengakui tak pernah lapor polisi selama anaknya tak pulang ke rumah.
"Warnanya abu-abu, kalau wajahnya sudah tak dikenali karena sudah jadi tengkorak," kata dia.
Vadri mengungkapkan korban merupakan anak yang baik dan telah menyelesaikan studi di sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Lobo, Minahasa Tenggara.
Dia mengungkapkan gadis kelahiran 2 April 1999 itu merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Viransi merupakan anak perempuan satu-satunya.
"Istri saya sudah meninggal. Saya sudah 1,5 tahun hidup bersama empat orang anak di rumah di Desa Kalait 3 Kecamatan Tolulaan Selatan. Anak yang tertua sudah menikah," tambahnya.
Hasil Autopsi
Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan SIK mengungkapkan hasil sementara autopsi yang dilakukan Dokter Bhayangkara Manado,
"Dari hasil autopsi secara lisan dr Malo menyatakan bawah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun bukan berarti bukan tindak pidana penganiayaan," kata Kapolsek Derry Eko Setiawan kepada Tribun Manado, Rabu (30/1/2019).
Menurutnya dari autopsi yang dilakukan, ditemukan gigi ompong di sebelah kiri atas.
Polisi pun mengonfirmasi fakta itu kepada Vadri Tarek (47) ayah Viransi Tarek, memang benar korban mmeiliki gigi ompong di sebelah kiri atas.
"Untuk laporan hasil autopsi sementara dalam proses, dikarenakan korban sudah membusuk dan kepala tinggal tengkorak," katanya
Katanya, kondisi jasad tersebut membuat tidak dapat ditemukan bekas cekitan dan lain-lainnya.
"Kami masih menunggu hasil otopsi remsi," tambahnya.
Sebelumnya heboh penemuan mayat di Perkebunan Batu Buaya milik Ot Liwe, tepatnya di Jalan penghubung antara Desa Tambelang dan Desa Kalait Raya tersebut menjadi menghebohkan warganet di Sulawesi Utara pada Senin (28/1/2019)
Unggahan akun Facebook Wirady Runtunuwu menjadi viral di media sosial
"Sampai saat ini kami juga telah melakukan penyelidikan dan interogasi pada saksi bernama Aprilia Somba, yang mengatakan pada tanggal 4 Januari ada bersama dengannya," kata Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan Selasa (29/1/2019).
"Saksi Aprilia mengenal korban setelah diperhatikan pakaian yang ditemukan di tempat kejadi perkara (TKP) sama persis dengan pakaian yang terakhir dipakai korban," terangnya.
Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk bagian kepala yang tinggal tengkorak.
Bagian badan sudah terpisah dan isi perut sudah tak ada. Tersisa tulang rusuk yang memakai baju kaos merah muda dan celana pendek hitam.
Jasad pertama kali ditemukan oleh Frike Monolimai (32), Warga Desa Kuyanga.
Frike Monolimai saat itu pulang setelah mengantar orangtuanya ke SD Inpres Kalait dan hendak pulang ke kampung halamannya di Kuyanga
Dia pun berhenti disebuah perkebunan untuk memetik sayur paku. Saat itulah, dia mencium bau tak sedap.
Dia langsung mencari sumber bau tersebut dan menemukan jasad manusia yang sudah membusuk.
Frike langsung menuju Desa Tambelang untuk memberitahukan kepada pemerintah desa dan kepolisian.
TONTON JUGA: