Urus Proses Administrasi di Mako Brimob, Inikah Arti Salam Tiga Jari Ahok saat Difoto?
Ahok akhirnya menghirup udara bebas setelah mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat karena kasus penistaan agama.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok resmi bebas dari penjara pada Kamis (24/1/2019).
Ahok yang kini ingin dipanggil BTP memiliki berbagai agenda setelah kebebasannya.
Hal tersebut diungkap oleh sahabat dekatnya, Djarot Saiful Hidayat.
Baca: Pamer Foto Bareng Iqbaal Ramadhan, Nia Ramadhani Buat Banyak Wanita Iri Lihat Penampilannya!
Seperti yang dikutip dari Kompas.com (24/1/2019), Ketua DPP PDI-Perjuangan Djarot Saiful Hidayat sempat menceritakan keinginan BTP yang ingin berlibur.
"Sekarang dia bilang mau istirahat, liburan. Mau ke Belitung dan mau lihat bunga sakura di Jepang," kata Djarot.

Selain berlibur, Ahok juga rencananya meminang Bripda Puput Nastiti Devi.
Kabar kedekatan antara BTP dan Bripda Puput Nastiti Devi sudah santer terdengar sejak Ahok masih dipenjara.
Bripda Puput sendiri adalah mantan ajudan Veronica Tan di masa Ahok menjabat di pemerintahan.
Baca: Demi Sang Ayah, Dua Gadis Belia ini Terpaksa Menyamar jadi Pria
Berikut ini adalah 5 fakta rencana pernikahan Ahok dan Bripda Puput Nastiti Devi.
Sudah sampai mana persiapannya?
1. Tempat dan tanggal pernikahan
Ahok dan Bripda Puput kabarnya akan menikah pada 15 Februari 2019, sehari setelah Hari Valentine.
Hal tersebut berdasarkan keterangan dari Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, yang buka suara soal pernikahan Ahok dan Bripda Puput.
"Bercandanya Pak Ahok itu, tapi pasti sama dia (Puput) kok. Kata dia (Ahok) tanggal 15. Nah, yang dekat-dekat sama hari Valentine kan Februari, terus saya cetus 15 apa? Februari? Ahok bilang bisa jadi," ujar Prasetyo seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Dikutip dari Grid.id, Jumat (25/1/2019), lokasi pernikahan Ahok dengan Bripda Puput Nastiti Devi juga dibocorkan oleh Lurah Pasir Gunung, Kecamatan Cimanggis, Depok, Aslih Sinten.
Baca: Ditanya Bakal Pensiun di Repsol Honda, Begini Jawaban Jorge Lorenzo