Gunung Karangetang Meletus
Jufri Dengar Suara Gemuruh dari Gunung Karangetang
Hal tersebut dibenarkan oleh Yudia Tatipang Kepala pos pengamatan gunung api Karangetang, Jumat (25/1).
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Nielton Durado
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
SITARO, TRIBUN-Suara gemuruh gunung api Karangetang juga terdengar oleh warga, khususnya di Siau Barat Utara.
"Kemarin itu terdengar suara gemuruh sangat kuat," jelas Jufri warga desa Hiung.
Baca: Suara Gemuruh Gunung Karangetang Terdengar Lagi
Hal tersebut dibenarkan oleh Yudia Tatipang Kepala pos pengamatan gunung api Karangetang, Jumat (25/1).
"Memang sampai saat ini suara gemuruh sesekali terdengar," ujarnya.
Baca: Suara Gemuruh Masih Sering Terdengar dari Gunung Karangetang
Secara visual menurutnya terlihat asap kawah bertekanan sedang berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah.
Sementara di kawah II terlihat asap putih tebal sekitar 50 m, dan hembusan asap putih tebal sekitar 200 m.
Baca: Gunung Karangetang di Sitaro Keluarkan Abu Vulkanik, Bau Belerang Tercium
Sementara catatan aktivitas kegempaan juga terlihat meningkat. Guguran terjadi 10 kali dengan amplitudo 3.5-6 mm, selama 25-55 detik. Hembusan terjadi sembilan kali dengan amplitudo 8-42 mm, bedurasi 30-75 detik.
Gempa fase banyak terjadi sekali dengan amplitudo 6.5 mm, S-P 0 detik, durasi 8 detik. Vulkanik dangkal terjadi sekali dengan amplitudo 5 mm dengan durasi 4.5 detik.
Baca: Aktivitas Gunung Karangetang Meningkat Polsek Sibar Bagikan Masker di Siau Tengah
Tektonik jauh juga terekam sekali dengan amplitudo 22 mm, S-P 18.5 detik, selama 59 detik, dan tremor menerus terekam dengan amplitudo 0,25 mm
"Status gunung masih Siaga," ujarnya.
Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 km dari kawah 2 ( utara ) dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 3 km.
Baca: Pemkab Sitaro Rencana Tambah Lima Mobnas
Juga diminta untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai. (Amg)