Dihadapan Presiden, Pengusaha Beras Ini Larang Jokowi Blusukan ke Pasar Induk Cipinang, Ini Sosoknya
Cama pengusaha beras Billy Haryanto mendadak menjadi perhatian publik setelah minta Presiden Joko Widodo tidak lagi melakukan inspeksi mendadak
Sementara hingga saat ini masih ada stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,1 juta ton.
Di sisi lain, kapasitas gudang Bulog maksimal hanya mencapai 3,6 juta ton.
Oleh karena itu, terdapat potensi kelebihan kapasitas sekitar 300 ribu ton saat panen raya.
Oleh karena itu, Bulog berencana melakukan ekspor.
"Jadi produksi (beras dari petani) bukan untuk disimpan, tapi untuk dijual ke negara lain," ujar dia.
Buwas mengatakan, kualitas beras Indonesia tidak kalah dibanding dengan negara lain. Maka dari itu, Indonesia percaya diri untuk mengekspor berasnya.
"Saya kira beras kita bisa (bersaing dengan produk beras di luar negeri). Beberapa wilayah di kita itu menghadilkan beras berkualitas kok," ujar Budi saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Rencana ekspor beras ini sendiri, lanjut Buwas, sapaan Budi, akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Beberapa negara sudah bersedia menjadi tempat berlabuh beras-beras petani Indonesia.
Namun, Buwas enggak menyebutkan negara mana saja yang dimaksud.
"Ada lah negara yang sudah kami hubungi. Respons mereka bagus," ujar mantan Kepala Bareskrim Polri itu.
Buwas juga telah mengkoordinasikan rencana ekspor tersebut dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri.
Ketika ditanya mengenai berapa volume ekspor beras yang direncanakan, Buwas juga belum dapat memastikannya.
Berapa jumlah beras yang akan diekspor baru dapat diketahui jika produksi beras nasional sudah dalam tahap puncak.
"Tinggal dilihat perkembangan hasil (produksi beras nasional). Serapannya (dalam negeri) berapa, kelebihannya berapa dan itu yang akan diekspor berapa," ujar Buwas.