Kapolda Sigid Prihatin Anak-anak Bawa Sajam: Tiap Hari Ada 5 Kasus
Kejahatan melibatkan anak di bawah umur terus menggemparkan Sulawesi Utara. HM, remaja berumur 12 tahun
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kasus membawa senjata tajam cukup dominan di Sulut. Kapolda Sulut Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto mengatakan, sajam termasuk kasus yang mempunyai tingkat kejadian yang cukup sering di Sulut. Dilihat dari data, kasus penganiayaan menggunakan sajam antara 2 kasus sampai 5 kasus per hari.
Kata dia, dari evaluasi, tren anak muda di Sulut suka bergaul dan berkumpul kemudian mengonsumsi minuman keras. Dalam kondisi itu terjadi percakapan, hingga muncul bahasa untuk mempertahankan diri yang menjadi tren.
"Nah, kecendurungan dalam kondisi itu mereka sudah bawa sajam. Kondisi ini cukup memprihatinkan, seakan sudah jadi budaya anak muda membawa sajam," kata Kapolda melalui Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Rabu (22/1/2019).
Akibatnya rentan setiap kejadian dari kelompok anak muda yang berkumpul lalu minum, terjadi pertenggakaran hingga terjadi penganiayan yang berujung meninggal atau luka berat.
Kapolda Sulut sudah memberikan atensi. Dalam breafing kepada seluruh kapolres dan satuan wilayah untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap penyakit masyarakat.
"Saat digeledah bila membawa sajam, langsung diproses. Mekanisme bila di bawah umur diberlakukan UU Perlindungan Anak, panggil orangtua untuk pembinaan hingga pantau. Apabila sudah perkelahian hingga ada korban nyawa akan diproses hukum dengan koordinasi dengan Bapas," tegasnya.
Pihaknya akan menangkap dan memproses pemuda, remaja dan orang dewasa yang kedapatan membawa sajam sesuai UU Darutat nomor 12 tahun 1951.

Gangguan Perilaku
Orley Charity Sualang, psikolog sains klinis, menilai ada dua faktor yang menyebabkan seorang remaja melakukan tindakan kekerasan. Faktor individu dan psikososial. Faktor individu terkait genetik. Individu memiliki latar belakang gangguan perilaku, gangguan kepribadian atau gangguan psikis lainnya.
Kurangnya kemampuan sosial, seperti menghadapi kecemasan, rasa tertekan dan rendah diri. Bahkan, ketidakmampuan mengontrol perasaan marah.
Faktor yang kedua faktor psikososial. Keluarga (KDRT, orang tua dengan penyalahgunaan zat dan salah pola asuh dari orang tua).
Sekolah dan teman sebaya. Individu pernah mengalami bullying (kekerasan secara fisik, psikis, dan verbal) serta hazing (kegiatan mengintimasi dari kakak senior).
Ekonomi (kemiskinan), pengangguran atau tidak sekolah, perceraian orangtua dan penyakit kronis pada individu remaja tersebut.

Merasa Waswas
Kasus penikaman berujung maut melibatkan pelaku anak mencemaskan publik. Banyak orang waswas. Jenifer Najoan mengaku miris dengan kejadian yang baru saja menggemparkan Sulut ini. Anak-anak harusnya menikmati masa indah mereka, sebelum beranjak dewasa.