Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Ini Bebas, Ahoker Tunggu di Dekat Mako Brimob dengan Kemeja Motif Kotak-Kotak

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok akan segera bebas dari Rutan Mako Brimob hari ini. Para Ahokers, sudah menunggu di dekat Mako Brimob.

Editor: Rhendi Umar
Cnn indonesia/Sisilia Claudea Novitasari
Ilustrasi Pendukung Ahok. 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok akan segera bebas dari Rutan Mako Brimob hari ini. Para Ahokers, sudah menunggu di dekat Mako Brimob.

Dirangkum dari WartaKotalive.com, ada lima orang Ahoker yang berkumpul di halte depan GPIB Gideon, tepat di samping Mako Brimob, Rabu siang.

Kelima pendukung itu terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan. Rata-rata berumur 50 tahun ke atas.

Mereka kompak mengenakan kemeja motif kotak-kotak, yang selama ini identik dengan pakaian pendukung Ahok.

Tak cuma itu, mereka juga datang dengan membawa spanduk bertuliskan 'Kongkow dan Ngobrol Ahoker. Sampai Kapanpun Perjuangan Tak Pernah Usai'.

Salah satu Ahoker, Wibowo (50), mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya telah berada di sekitar Mako Brimob sejak Minggu (20/1/2019) lalu atau sudah sekitar 4 hari stand by di sana.

Namun mereka hanya berkumpul sambil ngobrol di rumah makan atau warung kopi.

"Kita sudah dari tanggal 20 di sini. Nongkrong di warung-warung," katanya.

Meski kebebasan Ahok baru hari Kamis (24/1), Wibowo mengaku tak masalah datang berhari-hari sebelumnya dan berjaga-jaga di dekat Mako Brimob.

"Ya, enggak apa-apa. Kita kan juga dulu tidur di sini 40 hari. Nah, sekarang kan Pak Ahok mau bebas. Kita datang lagi," kata pria asal Depok itu.

"Ya, kita bersimpati aja. Kita mau menunjukkan bahwa kita setia kepada Pak Ahok, kita bangga kepada Pak Ahok. Kita sambut dia pulang, biar semangatnya juga tetap ada. Rencananya nanti kita pada nginep ini," tambahnya.

Wibowo memahami pesan Ahok agar pendukungnya tidak datang menjemput. Namun, ia berjanji tidak mengganggu ketertiban.

"Ya, itu kan kalau kita jemput mengakibatkan kemacetan, mengakibatkan keributan. Kita kan enggak melakukan itu. Kita enggak orasi, enggak apa. Kita cuma ngobrol-ngobrol aja," ujar Wibowo saat disinggung pesan Ahok untuk tidak dijemput.

Ismet (60), pendukung Ahok lainnya, juga mengaku telah hadir tiga hari berturut-turut.

Dia juga ingin menunjukkan bahwa Ahok tak kekurangan pendukung meski mendekam di dalam penjara selama nyaris dua tahun.

"Ya, kita memang sengaja datang untuk dukung Pak Ahok. Kita datang sukarela, tanpa pamrih. Nanti malam juga teman-teman yang lain akan datang," katanya.

Berbakti ke negara

Wibowo menambahkan, ia dan para Ahoker lainnya berharap Ahok dapat terus berbakti kepada negara selepas bebas dari balik jeruji besi.

Menurutnya, mantan suami Veronica Tan itu punya banyak kualitas yang bisa diberikan untuk bangsa.

"Ada yang berpendapat agar Pak Ahok jadi gubernur di provinsi lain. Ada yang usul Pak Ahok bikin partai sendiri, Pak Ahoksebagai ketua umumnya. Yang penting berbakti untuk bangsa," ujar Wibowo.

Tentang kabar yang berhembus bahwa Ahok akan segera menikah selepas bebas, Wibowo tak berkomentar banyak.

Asal baik untuk Ahok, dia mendukung saja.

"Oh, itu (menikah) urusan pribadi beliau lah. Mau cerai, mau nikah, masalah rumah tangga itu biasa," katanya.

Lihat sudah senang

Mengenai rencana para Ahoker saat Ahok keluar dari Mako Brimob hari ini, Ismet mengaku tidak muluk-muluk.

Bahkan mereka tidak memasang target harus bertemu atau mendapat sapaan dari Ahok.

"Kita disapa (Ahok) senang, tidak disapa juga enggak apa-apa. Melihat aja kita udah senang," pria asal Tangerang itu.

Ismet menyampaikan, tujuan dia dan teman-temannya datang ke Mako Brimob yang utama adalah ingin menunjukkan bahwa pendukung Ahok masih tetap ada.

Dia berharap dukungan ini membuat Ahok bersemangat dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

"Kalau untuk ketemu saat Pak Ahok keluar, tidak perlu. Orang kita juga sering kok ikut ke dalam nengokin Pak Ahok," tutur Ismet.

Tidak banyak

Wibowo memperkirakan, tidak banyak pendukung Ahok yang akan datang menjemput hari ini.

Selain karena telah disarankan Ahok agar tidak menjemput, banyak Ahoker juga yang punya kesibukan lain.

"Perkiraan saya sih enggak begitu banyak yang datang, di bawah 100 (orang). Karena ada juga teman-teman yang dilibatkan untuk acara lain, seperti ulang tahun Bu Megawati, Taman Aspirasi. Teman-teman banyak juga ke sana," tuturnya.

Ditambahkan Wibowo, ia dan rekan-rekannya yang hadir rata-rata bekerja sebagai wiraswastawan, sehingga punya waktu fleksibel untuk datang ke Mako Brimob, bahkan di jam kerja sekalipun.

Wibowo sendiri mengaku memiliki usaha kos-kosan.

Karangan bunga

Pantauan Warta Kota, Rabu malam, sebuah karangan bunga untuk Ahok berukuran sekitar 2x2 meter diantarkan oleh pemilik toko bunga asal Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, ke depan Mako Brimob, Kelapa Dua.

Karangan bunga bertulisan, 'Welcome Mr Basuki, Mantan Pelayan Jakarta Terbaik. Kami Puas Dengan Pelayanan Anda. Semoga Sehat Selalu' tersebut datang sekitar pukul 20.15 WIB.

Karangan bunga itu diantarkan langsung oleh Deni (50), sang pemilik toko bunga, dan diletakkan persis di depan GPIB Gideon, yang terletak tepat di samping Mako Brimob.

Dia ditemani satu orang rekannya.

Namun, Deni mengaku tak tahu siapa pemesannya.

"Yang antar pesanannya Go-Jek, kirimnya semalem. Enggak ada atas nama siapanya. Cuma bilang dari Jakarta Pusat," katanya.

Deni hanya menyampaikan, karangan bunga itu harganya Rp 600.000.

"Bayarnya pas, enam ratus ribu. Emang harganya segitu," ujarnya.

Kesetiaan

Selain datangnya karangan bunga, para pendukung Ahok semalam juga menyalakan lilin di tepi Jalan Raya Komjen Pol M Yasin, sekitar 100 meter dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Sekitar pukul 20.30 WIB, jumlah Ahoker yang datang terus bertambah, dari sebelumnya lima orang menjadi 10 orang.

Sama seperti rekannya yang telah lebih dulu hadir, Ahoker yang tiba belakangan juga rata-rata telah berusia 50 tahun ke atas.

Semalam, terdapat belasan lilin putih yang dinyalakan, yang disisipkan ke dalam gelas plastik agar tidak padam tertiup angin.

Mereka dengan santainya duduk bersila di pinggir jalan hanya beralaskan tikar dan karpet plastik.

Di latar belakang terpasang poster bertuliskan 'Kongkow dan Ngobrol Ahoker.

Sampai Kapanpun Perjuangan Tak Pernah Usai'.

Wibowo, salah satu Ahoker, mengatakan, mereka memang sengaja menyalakan lilin agar masyarakat melihat bahwa pendukung Ahok pantang menyerah.

"Sekali lagi, kami hanya ingin menunjukkan kesetiaan kepada Pak Ahok. Ini juga pertanda kami senang Pak Ahok akan bebas besok," kata Wibowo.

Bersamaan dengan penyalaan lilin itu, kata Wibowo, mereka juga turut berdoa bersama, memanjatkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa karena Ahok akan bebas dari penjara, seraya mendoakan agar dia dan keluarganya senantiasa sehat.

Sepi

Sementara itu tempat tinggal Ahok di Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, tampak sepi, Rabu kemarin.

Di kawasan perumahan itu tidak ada aktivitas menonjol jelang bebasnya Ahok yang diketahui tinggal di Blok J.

Sedangkan untuk melihat langsung rumah Ahok tidak diperkenankan petugas keamanan.

Seorang petugas keamanan, M Sobirin, mengatakan belum ada kabar yang menginformasikan Ahok bakal pulang ke rumahnya di komplek itu setelah menghirup udara bebas.

"Nggak ada info kalau ke sini. Penyambutan khusus juga nggak ada infonya," kata Sobirin, Rabu (23/1).

Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, sejauh ini informasi yang diperoleh bahwa Ahoktidak akan kembali ke rumahnya pada Kamis (24/1/2019) ini.

"Anggota saya kemarin sudah main ke rumah. Nanya sama orang yang jaga di rumah itu, (Ahok) enggak akan ke sini, ke Pluit, Pantai Mutiara," kata Rachmat, Rabu (23/1).

Rachmat mengatakan pihaknya juga tidak akan melakukan pengamanan khusus terkait kepulangan Ahok di wilayah Penjaringan.

Hanya saja, anggota yang bertugas di pospol sekitaran Pluit akan melakukan pengamatan sebagai antisipasi.

Polda Metro Jaya juga menyatakan tidak ada pengamanan khusus.

Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (23/1).

"Soal pengamanan itu, silakan tanya ke Dirjen Lapas, karena itu wewenang sana," katanya.

Menurutnya tidak ada pengamanan khusus yang dilakukan pihaknya terhadap bebasnya Ahok.

"Tak ada pengamanan khusus," tegasnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved