Delapan Pasien DBD Awal Tahun di Sitaro, Satu Korban Meninggal Dunia
Delapan kasus tersebut di Siau satu orang Tagulandang 6 orang, dan Biaro satu orang."Dua pasien dewasa dan enam pasien anak," jelasnya.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Nielton Durado
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
SITARO, TRIBUN- Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Kepulauan Sitaro awal tahun 2019 meningkat.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Sitaro, Kamis (24/1).
Baca: Pemkab Sitaro Rencana Tambah Lima Mobnas
"Sampai hari ini ada delapan kasus DBD di Sitaro, satu korban meninggal dunia di Tagulandang berusia enam tahun," ujarnya.
Delapan kasus tersebut di Siau satu orang Tagulandang 6 orang, dan Biaro satu orang."Dua pasien dewasa dan enam pasien anak," jelasnya.
Baca: Pemkab Sitaro Bakal Gelar Tulude 31 Januari
Untuk penanganan, mereka saat ini sementara melakukan fogging di daerah yang ditemukan nyamuk DBD.
"Namun sebenarnya, fogging itu merupakan langkah terakhir, sebab fogging itu kan mengandung racun, dan hanya membunuh nyamuk dewasa saja," ujarnya.
Baca: Patung Yesus Memberkati di Sitaro Akan Dicat Kembali
Warga harusnya melakukan 3M plus, sebab yang diutamakan yaitu pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan berdarah.
Sementara mutu, dr Edward Mendeng MSi Direktur RSUD Lapangan Sawang menjelaskan, bahwa saat ini mereka sementara merawat satu pasien demam berdarah asal Talawid berusia enam tahun.
Baca: Banyak Pengusaha di Sitaro Tak Taat Pajak
"Sudah melewati masa kritis, dan dalam proses pemulihan, satu atau dua hari kedepan bisa pulang, tergantung kondisi tubuh pasien," jelasnya.
Ia mengatakan, anak tersebut mendapatkan DBD dari Manado, sebab pada Desember lalu mereka ke Manado untuk pasar.
Baca: Begitu Bebas Ahok Pilih Menyepi di Tempat Ini
"Kami sudah lakukan pengobatan dan terapi juga terhadap pasien," jelasnya. (Amg)