Anak Dokter Juga Jadi Korban, Teror DBD di Manado
Korban Demam Berdarah (DBD) di Manado, Sulawesi Utara, terus berjatuhan.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
Anak Dokter Juga Jadi Korban, Teror DBD di Manado
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Korban Demam Berdarah (DBD) di Manado, Sulawesi Utara, terus berjatuhan.
Siapapun bisa jadi korban.
Tak peduli latar belakangnya.
Baca: Billy Syahputra dan Pengacara Kriss Hatta Nyaris Adu Jotos
Baca: Kopda Rusmanto Bantu Petani Panen Jagung
Bahkan anak dokter juga turut jadi korban meninggal DBD.
"Ada satu anak dokter yang jadi korban jiwa DBD yaitu seorang anak dokter di kelurahan Sumompo," kata Camat Tuminting Danny Kumayas.
Menurut Kumayas, sudah ada 14 penderita DBD di wilayahnya dengan 1 meninggal dunia.
Baca: Ditolak Rumah Sakit, Pasien DBD Usia 4 Tahun asal Teling Ini Meninggal Dunia
Baca: Prostitusi Online - Vanessa Angel Depresi
Dikatakan Kumayas, pihaknya menempuh berbagai upaya menangani DBD, dari pengasapan, kerja bakti serta program 10.2.
"Kami juga melarang pemulung untuk melepaskan karung di pinggir jalan, " kata dia.
Ditolak Rumah Sakit, Pasien DBD Usia 4 Tahun asal Teling Ini Meninggal Dunia

Cilla Padang (4), penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), warga Kelurahan Teling Bawah, Kecamatan Wenang, Manado, Sulawesi Utara, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUP Prof dr RD Kandou, Malalayang, Manado, Selasa (22/01/2019) malam.
Mirisnya, Cilla sebelumnya sempat ditolak rumah sakit Advent Manado.
Jacky, salah satu keluarga dekat korban mengatakan, beberapa hari sebelumnya, Cilla sempat dibawa ke RS advent namun dipulangkan karena rumah sakit penuh.
Baca: Kuasa Hukum: Sampai Mati pun Abu Bakar Ba’asyir Tak Mengaku Lakukan Pelanggaran Hukum
Baca: Link Live Streaming Babak 32 Besar Indonesia Masters 2019, Marcus dan Kevin Sanjaya vs Ganda Jerman
"Dia disuruh rawat jalan saja, alasannya rumah sakit penuh," kata dia kepada Tribunmanado.co.id.
Ungkap dia, Selasa, kondisi Cilla drop.