Aldo dan Julia Bojoh Berlinangan Air Mata, Kedua Orangtua Mereka Sudah Meninggal Lakalantas
Suasana haru terlihat jelas di rumah duka, Pasutri Benny Bojoh (48) dan Trully Kasihue (44). Keduanya meninggal karena kecelakaan lalu lintas
Penulis: | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO. CO. ID, BITUNG - Suasana haru terlihat jelas di rumah duka, pasangan suami istri Benny Bojoh (48) dan Trully Kasihue (44), di Kelurahan Manembo-nembo Atas, Lingkungan 1, RT 3, Perumahan Bumi Beringin, Bitung, pada Selasa (21/1/2019)
Keduanya meninggal karena kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di dekat DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Kairagi, pada Senin (22/1/2019). Rumah duka tersebut digelar kontrakan mereka.
Kotrakan itu baru saja ditempati korban. Namun, mereka masih tercatat sebagai warga Kelurahan Girian Indah, Lingkungan lima, Perumahan Asabri 1.
Aldo Bojoh, anak sulung korban baru pulang ke rumah duka setelah mengurus kelengkapaan berkas untuk Asuransi Jasa Raharja.
Dia disambut guru dan teman sekolahnya, dari SMK Negeri 2 Bitung

Sambil menyanyikan lagu "Allah Peduli" terlihat raut wajah sedih pada beberapa kawan dan guru.
Basilius Pelealu, perwakilan SMKN 2 Bitung mengatakan, pihaknya turut berduka atas kejadian yang menimpa keluarga kedua korban. Dia meminta Aldo untuk tetap tetap konsentrasi menghadapi ujian nantinya
"Saya atas nama pimpinan sekolah dan keluarga besar SMK Negeri 2 Bitung, mengucapkan turut berduka yang sedalam-dalamnya atas apa yang dialami murid kami, Aldo kiranya tetap konsenterasi dalam sekolah, karena sebentar lagi akan menghadapi ujian sekolah," ujarnya
Basilus Pelealu menyerahkan dana duka dari pihak sekolah, dan memohon diri untuk pulang
Sementara itu, Aldo dan adiknya, Julia Bojoh, tetap berada di samping ayah dan ibunya, dengan berlinang air mata.
Baca: Seperti Ini Kronologis Lakalantas Maut di Dekat Kantor DPRD Sulut
Baca: Fakta-Fakta Lakalantas di Kairagi, Nyawa Pasutri Asal Bitung Tak Terselamatkan, Pecah Tangis di RS
Keluarga besar SMP Katolik Don Bosco, yang merupakan sekolah Julia Bojoh, datang juga melayat ke rumah duka.
Nober Gasa, Guru dari SMP Don Bosco, yang memimpin Ibadah penghiburan atau Ibadah Arwah (sebutan Gereja Katolik), mengatakan anak bungsu korban, Julia, merupakan anggota marching band, kalau selalu latihan paling pertama datang dan sangat rajin
"Makanya pas dengar kejadian ini, sedikit kaget karena anak yang baik ini sudah harus mengalami hal seperti ini, kiranya amal baik kedua orang tua Julia diterima Tuhan," tuturnya
Coni Mario, Kepala Sekolah SMP Katolik Don Bosco, mengatakan, ini merupakan puncak kehidupan, tidak ada yang akan mengetahui maksud Tuhan, tapi percaya.
"Semua akan indah pada waktunya, Tuhan sudah merancang kehidupan kita, ada maksud Tuhan yang baik bagi kita terlebih keluarga. Kita sebagai pengembara di dunia ini, untuk hidup menurut kehendak Tuhan,” ungkapnya.

Ibadah ditutup, dengan menyanyikan lagu "Indah pada waktu-Nya", sambil guru-guru dan teman-teman Julia berdiri menghadap peti dan saat bersamaan terdengar kembali suara tangis dari Julia
Sepupu Truly, Irham Emping menjelaskan kepada tribunmanado.co.id, pada Selasa (22/1/2019), kalau keduanya ke Manado hendak mencari mobil Pick Up yang disewakan kepada orang yang tinggal di Manado
"Mereka ada ke Manado urusan keluarga, dengar-dengar mau cari mobil pikap yang orang sewa, sudah dua bulan belum bayar sedangkan mobil masih kredit,” ujarnya.
Kendaraan tersebut diketahui biasanya dipakai Benny untuk mengantarkan dagangan ikan.
Beice, keluarga korban menyebutkan sebelum meninggal keduanya keluar rumah sejak pagi dan hendak menuju Kota Manado.
Korban Benny Bojoh pun sempat tegur sapa dengan para tetangganya. Dia bahkan sempat membicarakan kelanjutan rumah kontrakannya tersebut.
"Dari pagi dia (Benny) keluar ke Pelelangan, kemudian saat tengah hari mereka (Benny dan istri) datang ke rumah, sampai saya ajak makan," jelas Beice.
Ia menambahkan, saat itu anaknya juga sempat menyuguhkan minuman bersoda dan kue natal kepada korban.
"Anak saya suguhkan minuman dan kue natal, saat itu Benny pun minum hingga habiskan satu botol minuman dan satu biji kue," jelas Beice.
Katanya, kedua korban sempat membicarakan perpanjangan kontrakan rumah yang mereka tempati.
"Kemudian, sebelum mereka pamit, Benny sempat singgung soal kontrakan rumah yang hampir selesai pada 28 Januari ini. Jadi saya suruh mereka tinggal di rumah saya yang kosong, karena rumah itu sudah lama tak ditinggali," tambahnya.
Beice mengatakan korban menitip sempat menitip kedua anaknya, dan mengunjungi kerabat sebelum dirinya bertolak ke Manado.
"Sebelumnya, dia tak pernah datang siang hari ke rumah, biasanya sore," katanya singkat.
Oca, sepupu Trully, menceritakan awal dirinya dan keluarga mengetahui kejadian tersebut lewat Julia anak bungsu korban.
Katanya, Julia mengetahui kecelakaan orangtanya lewat unggahan di facebook.
"Dia bilang "Oma, papa mungkin yang kecelakaan, oma coba lihat dulu papa ini"," kata Oca menirukan ucarap Julia kepada neneknya.
Katanya, sang Oma pun tak percaya dan menyangkal jika korban lakalantas itu bukanlah ayah Julia.
"Tapi oma hanya bilang kalau yang dimaksud Julia itu bukan ayahnya, hingga Julia baca identitas koban ternyata itu benar adalah ayahnya," terang Oca.
Sepupu Benny, Jefri Pelealu, mengatakan Benny yang kesehariannya sebagai pedagang ikan (tibo) dikenal oleh keluarga sebagai orang yang baik dan dekat dengan keluarga
"Dia baik sekali sama keluarga, dekat dan akrab sekali,"jelasnya singkat
Nova, tetangga korban di Asabri, mengatakan sang istri dikenal sangat baik dan sangat akrab dengan tetangga
"Ibu sangat baik, sangat akrab dan suka bergaul, terlebih ibu suka bakusedu (bercanda)," katanya
Kedua meninggalkan, sepasang anak, yang pertama Aldo, sekolah di SMK N 2 Bitung dan Julia, siswi SMP Don Bosco Bitung
Ibadah penghiburan akan dilaksanakan sebentar malam, sekitar pukul 19.00 di Rumah Duka Manembo-nembo
Amatan tribunmanado.co.id dua peti berwarna putih dengan model dan motif yang sama, menggunakan stelan jas lengkap, almarhum Benny, serta Trully menggunakan gaun putih, dengan riasan layaknya pengantin.
Anak korban yang bungsu, berada di samping ayahnya, beserta ibu dari sang istri bersama beberapa keluarga yang mengelilingi korban
Kedua Jenasah Almarhum, akan dimakamkan di Pemakaman Asabri Girian, pada Rabu (23/1/2019) besok
Kedua korban meninggalkan, sepasang anak, yang pertama Aldo, sekolah di SMK N 2 Bitung dan Julia, siswi SMP Don Bosco Bitung
Ibadah penghiburan akan dilaksanakan sebentar malam, sekitar pukul 19.00 di Rumah Duka Manembo-nembo

Diberitakan sebelumnya, Benny Bojoh (48) dan Trully Kasiuhe (44), pasangan suami istri warga Kelurahan Girian Indah, Kota Bitung, Sulawesi Utara tewas mengenaskan saat mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Manado - Bitung, tepatnya dekat Kantor DPRD Sulut, Kelurahan Kairagi, Manado pada Senin (21/1/2019) sore.
Keduanya meninggal setelah terlintas mikrolet DB 1105 FK.
Sepeda motor Mio Warna merah DB 6369 C yang korban kenderai diduga terpeleset karena jalan licin habis turun hujan.
Sepeda motor tersebut pun menabrak mikrolet yang datang berlawanan arah
TONTON JUGA: