Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Blak-blakan dengan Mantan Mucikari Artis: Mereka hanya Mikir Duitnya

Robby Abbas, mantan mucikari artis yang pernah divonis 16 bulan penjara, disebut-sebut bakal ikut dimintai keterangan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews
Robby Abbas. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Robby Abbas, mantan mucikari (KBBI: muncikari) artis yang pernah divonis 16 bulan penjara, disebut-sebut bakal ikut dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jatim terkait pengetahuannya soal dunia esek-sek di kalangan selebriti.
Kabarnya Robby mengetahui kegiatan dua mucikakri yang kini jadi tersangka Endang Suhartini (ES) alias Siska dan Tantri (TN).

"Dia mengetahui semua apa yang dilakukan ES dan TN, beberapa orang merupakan anak buah Robby Abbas. Mengapa nggak kita periksa aaja Robby Abbas. Robby Abbas tahu kita punya komitmen untuk pemberantasan prostitusi online," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Jumat (18/1).

Ketika ditanya mengenai posisi artis Venessa Angel yang kini berstatus sebagai tersangka kasus prostitusi melalui online, Robby Abbas menyebut Polda Jatim melakukan tindakan yang fair (adil).

"Saya jadi ingat bagaimana dulu waktu saya terkena kasus pada 2015. Saya merasa diperlakukan tidak adil, karena hanya saya yang kena. Sekarang ketika melihat si VA (Vanessa Angel) kena, itu sudah fair, meskipun pasalnya UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)" kata Robby, ketika ditemui di Jakarta, Rabu (16/1) malam.
Berikut petikan wawancara dengan Robby Abbas mengenai pengetahuannya soal dunia esek-esek klas tinggi itu;

Berapa lama Anda pernah menekuni bidang prostitusi artis itu?
Saya sudah 7 atau 10 tahun menekuni bidang ini. Sekarang saya sudah insyaf. Tapi saya nggak munafik lah, saya masih bergaul di lingkungan yang sama, walaupun saya nggak bekerja seperti itu lagi.

Melihat kasus prostitusi belakangan ini yang menyeret artis seperti VA dan AS, ada 4 muncikari yang terlibat, Siska, Tantri, Fitria dan Windy. Sejauh mana Anda mengenal mereka?
Untuk Siska saya mengenal sekali siapa dia. Kami ini teman, meskipun nggak terlalu dekat. Jadi waktu saya masih berkecimpung sebagai muncikari artis, dia juga sudah bekerja di sana. Daftar artis yang saya pekerjakan dulu juga hampir sama dengan Siska. Kalau tiga muncikari lainnya saya nggak kenal, mungkin mereka orang baru atau pemain baru.

Kalau sudah ada kesepakatan dengan klien (pengguna artis), siapa yang mengatur dan menentukan hotel tempat berkencan?
Waktu itu memang saya yang mengatur semuanya. Saya sendiri, nggak ada bantuan orang lain. Lokasi pertemuan, deal-deal harga dengan klien dan lain sebagainya itu saya yang mengatur. Jadi mereka, para pelanggan saya itu, tinggal terima beres.

Siapa yang membayar biaya hotel dan keperluan lain untuk kencan?
Saya katakan sekali lagi semua saya yang atur. Mereka itu tinggal terima beres. Biaya ya jelaslah mereka bayar ke saya di muka, untuk kemudian selanjutnya saya bagi dua dengan artis yang saya pekerjakan.
Setiap artis yang saya pekerjakan dulu itu tarifnya beda-beda, ada yang Rp 30 juta sampai paling mahal itu Rp 150 juta. Ada mungkin yang di atas itu nominalnya, tapi dulu transaksi tertinggi saya ya nilainya segitu.

Kalau memang tarifnya berbeda, apakah berarti ada kriteria yang menentukan jumlah tarif dari si artis?
Kalau mereka ingin menyewa seorang artis yang notabenenya adalah orang terkenal, mereka pasti sudah tahu nama-nama siapa saja yang mereka mau. Bagi para artis itu, mereka nggak pernah ada komplain kepada saya mengenai pelanggannya.
Mereka nggak punya kriteria khusus mengenai pelanggan, karena yang dipikirkan mereka cuma uang.

Selama kurang lebih 10 tahun menjadi muncikari artis, kira-kira apa yang membuat para pelanggan menghubungi anda? Dari mana mereka tahu kalau Anda bisa menyiapkan para artis untuk mereka?
Mereka mungkin puas pada kinerja saya. Asumsi saya begini, saya menyiapkan artis untuk satu pelanggan, anggaplah pejabat atau kongkomerat, kemudian satu pelanggan itu merasa puas dengan kinerja, privasinya saya jaga atau yang lainnya.
Lalu mungkin si pelanggan satu ini menghubungi kawan-kawannya dan bilang jika ingin menyewa artis, ya bisa hubungi saya. Jadi sebenarnya mungkin karena faktor itu. Dari mulut ke mulut lah.

Selama hubungan intim berlangsung antara artis dan klien and, biasanya and berada di mana?
Saya bebas berada di mana saja. Maksudnya saya nggak harus mengawasi para pelanggan saya dari jarak tertentu. Saya nggak harus menunggu, mengantar, atau yang lainnya.
Saya percaya klien saya, begitu juga sebaliknya. Jadi kalau digambarkan itu seperti ini: setelah saya dan pelanggan transaksi di awal, pelangan sama artis ketemu berdua tanpa harus saya temani. Seteleh mereka selesai, si artis kemudian datang ke saya untuk meminta bayaran atau bagiannya.

Selama ini Anda dibayar secara tunai, itu alasannya apa memilih cara seperti itu?
Sistem setiap muncikari beda-beda. Kalau saya dulu memilih tunai karena lebih mudah untuk mengatur semuanya. Kalau saya pakai sistem transfer, nanti seperti VA lagi ketahuan semua. Saya menghormati privasi pelanggan saya.

Anda suka menaikkan harga atau tarif dari transaksi antara artis dengan pelanggan anda. Alasannya apa?
Ya jelas saya mau cari untung juga. Wajar-wajar saja . Saya mau menaikkan (harga) berapapun itu enggak masalah, baik oleh artis atau pelanggan. Intinya selama ini nggak pernah ada komplain. Saya juga nggak memotong bayaran yang diberikan kepada artis yang saya pekerjakan.

Bagaimana mengatur semisal tarif harga ini untuk kencan selama satu jam atau dua jam? Apakah ada istilah seperti itu?
Para artis melakukan pekerjaan tersebut biasanya lebih ke jangka pendek atau short time, karena kan para artis itu juga ada pekerjaan lain, entah syuting atau apa. Jadi mereka ambil waktu senggang dan dapat uang, terus kemudian balik lagi kerja sebagai entertainer. Para artis yang saya bawahi enggak pernah melayani dalam jangka waktu lama.

Adakah para pelanggan yang jatuh cinta atau istilah lainnya baper sesudah berhubungan dengan para artis yang Anda pekerjakan?
Banyak klien yang baper kepada artis saya. Bahkan ada yang melanjutkan hubungan. Tapi para pelanggan saya sebagian besar orang yang sudah berkeluarga. Jadi mungkin yang baper atau jatuh cinta itu jumlahnya bisa dihitung pakai jarilah

Ada tidak kompetisi di antara para muncikari artis?
Saya nggak pernah merasa ada persaingan di antara para muncikari. Saya nggak tahu ya bagaimana pandangan muncikari lain. Intinya saya dulu nggak pernah ada musuh atau yang mengancam saya.
Ada rasa bersaing mungkin ya, tapi kalau yang menjurus ke arah yang macam-macam sepertinya nggak ada.
Anda kan menjalani praktik ini sudah hampir 10 tahun tapi akhirnya tertangkap.

Masih ingat nggak mengapa Anda bisa tertangkap?
Waktu kasus saya di 2015 itu, saya tertangkap karena saya terlalu percaya sama teman. Saya tidak bisa membaca situasi atau sembrono.
Ada seorang model yang mungkin menjebak saya. Dia bilang punya klien. Karena saya menghargai teman, maka saya memercayai itu.
Saya kejeblos di situasi itu. Saya jadi gampang begitu percaya. Bayangkan waktu saya di penjara, nggak ada teman-teman artis yang datang menjenguk saya. Semuanya saya mulai lagi dari nol setelah saya bebas.

Beby Shu Mengaku Tertekan

Polda Jawa Timur (Jatim) yakin bakal mampu mengungkap jaringan prostitusi artis skala besar yang melibatkan sejumlah mucikari. Setelah menangkap empat mucikari, ternyata masih ada dua lagi yang menjadi target Polda Jatim.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyatakan hasil pemeriksaan terhadap mucikari bernama Windy yang ditangkap Rabu (16/1) malam di Jakarta, memberi petunjuk kepada penyidik mengenai jaringan besar prostitusi artis.

"Masih ada dua lagi (mucikari) yang kami cari," ujarnya, di Surabaya, Jumat (18/1). Kapolda Jatim memapaparkan masing-masing mucikari mempunyai daftar artis atau model yang dijajakan ke dalam jaringan prostitusi online. "Ini merupakan jaringan bisnis prostitusi online yang besar," katanya.

Penyidik terus memintai keterangan sejumlah saksi, di antaranya Fatya Ginanjarsari, mantan finalis ajang Puteri Indonesia 2017. Ia menjalani pemeriksaan selama 11 jam di ruangan penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, Jumat.

Fatya, tanpa didampingi penasihat hukum maupun kerabatnya, datang seorang diri memenuhi panggilan penyidik. Dia terlihat mengenakan kaus abu-abu dipadu kemeja hitam memakai topi, tiba Mapolda Jatim sekira pukul 13.00 WIB, Kamis.

Pemeriksaan Fatya Ginanjarsari itu dipimpin Direktur Reskrimsus Polda Jatim Ahmad Yusep Gunawan bersama Wakil Direktur Reskrimsus AKBP Arman Asmara Syarifuddin, dan Kasubdit V Siber AKBP Harissandi.
Penyidik mengorek pengetahuan Fatya mengenai mucikari prostitusi artis. Fatya Ginanjarsari baru keluar dari ruangan penyidik Jumat dini hari, sekira pukul 00.15.

Wajah Fatya Ginanjarsari terlihat kusut seusai diperiksa selama berjam-jam itu. Dia enggan menjawab pertanyaan media terkait pemeriksaan yang dilakukan terhadapnya. "Permisi ya saya mau lewat," ucap Fatya sembari berjalan menuju ke parkiran mobil.

Kombes Ahmad Yusep Gunawan mengatakan pemeriksaan terhadap Fatya Ginanjarsari dilakukan untuk memastikan peran empat mucikari artis sekaligus mengusut tuntas bisnis esek-esek yang melibatkan para selebriti tersebut.

Merasa tertekan

Artis Beby Shu yang disebut ikut terlibat kasus prostitusi artis, mengaku syok dan tertekan. Ia sempat berdiam diri di apartemen sebab tak mendapat dukungan dari siapapun.

"Pasti syok, sempat berdiam diri di apartemen dan tidak ada yang berpihak pada Beby. Tidak ada yang support," kata Beby saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat.

Tak hanya itu, ia pun tak mendapat hubungan dari orang terdekatnya. Belakangan, Beby menjalin hubungan dengan seorang pria. Namun Beby kecewa, sebab orang tersebut tak sepenuhnya percaya Beby tak terlibat kasus prostitusi online.

"Untuk menjelaskan sama dia percuma. Beby juga nggak bisa menjelaskan sama dia kalau Beby tidak terlibat kasus ini," katanya. Sebelumnya, Beby mengakui sama sekali tak terlibat kasus tersebut.

Terlebih, dalam daftar yang diungkap polisi, nama yang tertulis adalah Baby Shu, bukan Beby Shu. Selain Baby Shu, ada 5 nama lain yang diungkap polisi terkait kasus prostitusi online. Mereka adalah Fatya Ginanjasari, Maulia Lestari, Riri Febianti, Aldira Chena atau Sundari Indira, dan Tiara Permatasari.

Beby mengaku siap memberi keterangan kepada polisi. "Polisi juga belum mengirim surat panggilan, sampai sekarang belum," katanya.

Polda Jatim akan kembali melayangkan pemangilan terhadap sederet artis sebagai saksi kasus prostitusi online. Artis Riri Febrianty batal diperiksa lantaran yang bersangkutan mengkonfirmasi penyidik tidak bisa hadir lantaran masih sakit.

Kapolda Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan pihaknya sudah memerintahkan penyidik memanggil lagi sejumlah artis sebagai saksi. "Intinya setiap minggu harus ada saksi yang dipanggil. Kemarin kami memanggil 5 artis, namun yang datang hanya satu," ungkapnya.

Rencananya, pihaknya akan memanggil lima selebritis sebagai saksi prostitusi online tersebut minggu depan. "Panggil saja semua, biar cepat selesai," ungkapnya. (surya/tribunnetwork/don/han/denny)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved