Denny Tewu Sebut Sulut Daerah Toleran Punya Modal Kearifan Lokal
Peristiwa kerukunan di Indonesia ini bisa ditertibkan dengan dasar hukum yang jelas, kuat dan konsisten.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
Denny Tewu Sebut Sulut Daerah Toleran Punya Modal Kearifan Lokal
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Peristiwa kerukunan di Indonesia ini bisa ditertibkan dengan dasar hukum yang jelas, kuat dan konsisten.
Demikian disampaikan ML Denny Tewu, calon DPD RI 2019-2024 dapil Sulawesi Utara (Sulut) nomor urut 34, menyampaikan pandangannya tentang aksi intoleran yang terjadi baru-baru ini di Medan dan Jakarta.
Kasus intoleran sering tentang pembangunan rumah ibadah.
Baca: Link Live Streaming dan Prediksi Juventus vs Chievo, Selasa 22 Januari 2019, Pukul 03.30 Wita
"Selama semua pihak berpegang pada aturan hukum yang berlaku seharusnya bisa melihat secara rasional dan tidak emosional apalagi memprovokasi situasi menjadi isu politik," kata dia.
Persoalan intoleransi terjadi karena berbagai faktor, bisa karena politik, ketimpangan sosial, bahkan bisa juga terjadi persaingan di antara sesama kelompok dan dimainkan isu intoleran, kata dia lagi.
Baca: Jalan Sehat Bersama ASN, Rangkaian HUT Minsel Dimulai Hari Ini
Umat kristen, tambah penerima penghargaan Pemimpin Politik Kristen tahun 2011 ini juga perlu rasional karena ada 530 an sekian sinode terdaftar di Kementerian Agama.
Berarti ada 500 lebih jenis gereja yang bisa dibangun dalam satu kelurahan / desa, karena itu hal ini juga menjadi pekerjaan rumah bersama baik umat kristen maupun pemerintah.
Baca: Kenapa Maruf Amin Irit Bicara Selama Debat? Erick Thohir Akui Bagian dari Ini
Semoga kita bisa melihat semua ini secara dewasa dan terbuka demi keutuhan bangsa dan tidak melihat secara emosional saja.
Di Sulut, kenapa Toleransi bisa terjaga ?
Baca: Kapolres Minsel Undang Warga untuk Ngopi di Warkopmas
Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini mencontohkan, karena setiap daerah memiliki kearifan lokal masing-masing.
"Unsur kemanusiaan yaitu baku-baku bae, baku-baku sayang, baku-baku dukung, torang samua basudara, torang samua ciptaan Tuhan, hingga Sitou Timou Tumou Tou (Manusia hidup untuk menghidupi manusia lainnya) adalah nilai-nilai yang berperan kuat menghasilkan nilai-nilai toleran dan tali persaudaraan yang kuat, diantara penduduk lokal maupun pendatang, diharapkan hal ini bisa terus terjaga dan menginspirasikan daerah-daerah lain juga bisa mejalaninya," kata dia.
(Tribun Manado/Ryo Noor)
BACA JUGA:
Baca: Tertangkapnya Penyanyi Lagu Kosong Dua, Polresta Manado Akan Lakukan Press Release
Baca: Ini Alasan KH Maruf Amin Lebih Banyak Diam saat Debat Capres Semalam
Baca: Penyanyi Lagu Kosong Dua Ditangkap Tim Macan Polresta Manado, Ini Kasusnya!
TONTON JUGA: