Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Buaya Terkam Manusia

WN Jepang Pemilik Buaya Pemakan Manusia Masih Diburu Polisi, Ini Kejanggalan Kematian Deasy Tuwo

WN Jepang Pemilik Buaya Pemakan Manusia Masih Diburu Polisi, Ini Kejanggalan Kematian Deasy Tuwo

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
KOLASE TRIBUNMANADO/FACEBOOK
Deasy Tuwo saat masih hidup dan buaya milik WN Jepang yang menerkamnya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepolisian masih memburu milik WN Jepang yang menerkam Deasy Tuwo (44), Kepala Laboratorium CV Yosiki.

Keberadaan Ochiai Sensei tak diketahui keberadaannya. Padahal menurut mantan karyawan, sang pemilik perusahaan budiaya mutiara ini sedang berada di Manado sejak Natal dan Tahun Baru.

Namun, hingga kini polisi dikabarkan masih mencari warga negara Jepang itu sejak mayat karyawan perempuan yang ditemukan tewas mengenaskan di kandang buaya peliharaan atasannya, di Desa Ranowangko (wilayah Tanawangko), Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (11/1/2019) siang.

Baca: Cerita Anggota TNI yang Evakuasi Buaya Pemakan Manusia: Penuh Ketegangan hingga Gigi Copot

Sandal Deysi tuwo di sebelah kandang buaya
Sandal Deysi tuwo di sebelah kandang buaya (Tribun Manado / Alexander Pattyranie)

Banyak orang menduga Deasy terpeleset saat memberi makan buaya seberat 600 kilogram itu.

Namun, ada pun yang menduga penyebab lain kematian Deasy. Polisi pun masih menyelidiki penyebab kasus tersebut termasuk mencari keberadaan Ochiai Sensei.

Kini, Buaya yang diberi nama Merry tersebut sudah dievakuasi ke Pusat Penangkaran Satwa (PPS) Tasik Koki di Desa Pimpin, Kecamatan Kema, Minahasa Utara.

Namun, penyebab awal wanita 44 tahun ini hingga tewas di makan buaya yang sudah dipelihara sejak 20-an tahun silam ini masih misteri.

Baca: Fakta Terbaru Buaya Terkam Deasy Tuwo: Butuh 20 Orang Evakuasi hingga Polisi Cari Pemilik, WN Jepang

Deasy Tuwo (44) korban yang diterkam buaya di Ranowangko, Minahasa pada Jumat (11/1/2019)
Deasy Tuwo (44) korban yang diterkam buaya di Ranowangko, Minahasa pada Jumat (11/1/2019) (Facebook Arianto Lolowang)

Seorang mantan karyawan CV Yosiki mengungkap cara Deasy memberi makan di lokasi yang tidak biasa. Hal ini berdasarkan posisi sandal yang jatuh saat jasad korban ditemukan

Saat ia tiba sekitar Jumat (11/1/2019) pukul 09.00 Wita, sandal setengahnya Deysi berada di luar kandang, setengahnya lagi terapung di dalam kandang.

Di bagian dasar jarak sekitar 4 meter dari lubang pembuangan terlihat pakaian milik Deysi yang tak jelas warnanya karena tertutup lumpur.

Di dekat pakaiannya itu terlihat juga seperti bagian tubuh dari jasadnya yang sedang terapung. 

Baca: Video dan Foto Buaya Peliharaan WN Jepang Menerkam Wanita di Ranowangko, Tubuh Korban Tercabik-cabik

Merry Supit, mantan karyawan lainnya mengungkap cara mereka memberi makan buaya tersebut

"Kami mendekat ke kandangnya lalu menepuk-nepuk dinding bagian dalam kandang itu sampai buaya datang mendekat dan membuka mulutnya, tinggal melempari makannnya," ujar Merry.

Merry menduga, saat Deysi menepuk-nepuk tembok pagar kandang itu, ia tak menyadari kalau buayanya sudah berada di bawahnya.

Nasran, warga lain pun kaget saat mendapat informasi separuh tubuh wanita berumur 44 hilang dimakan buaya.

Baca: 9 Fakta Kasus Buaya Terkam Deasy Tuwo di Ranowangko: Kronologi, Kondisi Jasad hingga Milik WN Jepang

"Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya. Memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam," kata dia.

Bahkan ia mengatakam, anaknya juga sering menemani Deasy saat memberi makan buaya.

"Buaya itu setiap hari diberi makan ikan tuna, ayam bahkan hewan babi," katanya.

Kapolsek Tombariri Iptu Jantje A Untu SE masih melakukan pengejaran kepada pemilik buaya yang memangsa Deasy Tuwo.

Mr Ochiai warga Negara Jepang pemilik buaya, merupakan bos di perusahaan mutiara yang mempekerjakan Deasy.

"Kita masih melakukan pengejaran kepada pemilik buaya tersebut, sementara penyelidikan," kata Untu,

Lanjut Untu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polres Tomohon untuk mencari keberadaan warga negara Jepang tersebut.

Tonton Video:

Sebelumnya diberitakan, pada Jumat (15/1/2019) Deasy Tuwo (44), karyawan perusahaan pembibitan mutiara.

Jasad korban pertama kali ditemukan sudah tak bernyawa oleh rekan sekerjanya, Erling Rumengan (37).

Isi perut, dada hingga tangan kanan korban sudah dicabik buaya yang berusia 30 tahun bernama Merry itu.

Kabar buaya peliharaan menyerang manusia  menjadi viral di Facebook pada Jumat (11/1/2019)

Erling Rumengan (37) warga Desa Ranowangko menemukan jasad Deasy Tuwo (44) di dalam kolam penangkaran buaya.

Saat itu, Erling Rumengan mencari dan mengecek ke lokasi CV Yosiki.

 
Dia bersama rekannya mengecek ke dalam lokasi perusahaan kemudian masuk ke dalam areal perusahaan pembibitan mutiara tersebut sesampainya di dalam tidak ada orang yang ditemukan.

Para mantan teman sekerja Deasy memang sedang mencari keberadaan korbankarena ditelepon Ochiai Sensei untuk melihat kondisi lokasi perusahaan.

Pasalnya korban disebutkan tak mengangkat telepon Ochiai Sensei

Namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada diatas kolam tempat peliharaan seekor buaya.

"Kami penasaran saat melihat kearah kolam buaya, ada benda mengapung, ternyata tubuh Deasy. Kami takut menyentuhnya dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Tombariri," katanya.

TONTON VIDEO

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved