Hujan di Manado
Air di DAS Tondano Naik, Seruan Mengungsi Terdengar dari Masjid dan Gereja
Air di DAS Tondano naik Selasa (15/1/2019) siang. Dari mesjid serta gereja, seruan untuk mengungsi terus berulang dan nyaring terdengar.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Sebut dia, banjir terakhir terjadi bulan lalu.
Tak separah kali ini.
Dalam buku sejarah banjir kampung argentina, ia menyebut, banjir kali ini masik kategori sedang.
Banjir terparah, terjadi pada 15 Februari 2014 lalu. "Kala itu air lewat tiang listrik, anda bayangkan saja," kata dia.
Ia berpendapat, seringnya kampung itu kebanjiran karena posisinya di samping sungai serta di dataran rendah.
Daerah keliling kampung itu memang berada di dataran tinggi.
"Jadi air datang dari sungai dan dari pemukiman di atas," kata dia.
Setiap peristiwa buruk memiliki makna dalam hidup.
Baca: Berikut Prakiraan Cuaca dan Gelombang Laut Sulut 3 Hari ke Depan, Januari Puncak Musim Hujan
Demikian juga banjir di Kampung Argentina jadi semacam blessing disguise.
"Kami jadi pekerja keras, disiplin, tidak malas selalu hati hati, penuh perhitungan, kalau saja kami malas sudah lama kami mati," beber Rahmawati, warga lainnya.
Dikatakannya banjir juga jadi perekat antar warga yang berbeda beda suku
"Ada kalanya datang bantuan dari warga non muslim, ini membuat kami haru," kata dia.

Rahmat warga lainnya menyatakan, kerja keras warga nampak dari beberapa rumah berlantai dua.
Warga bekerja keras untuk bisa membangun rumah tersebut.